MANOKWARI | Go Indonesia.id _ Lari mengelilingi lapangan, pull up, sit up, push up, dan renang. Itulah serangkaian tes kesamaptaan jasmani (kesjas) yang dijalani 80 calon siswa (casis) Bintara Polri Polda Papua Barat pada [Tanggal pelaksanaan tes], sebagai bagian dari seleksi penerimaan anggota Polri TA 2025.
Tak sekadar uji fisik, tes ini juga menjadi ujian integritas, menguji komitmen Polri untuk menjaring calon anggota yang berkualitas dan berintegritas.
Karo SDM Polda Papua Barat, Kombes Pol. Hengky Pramudya, S.I.K., M.Si., menjelaskan, 80 casis tersebut terdiri dari berbagai bidang, meliputi 67 Casis Bintara Polisi Tugas Umum (PTU), 6 Casis Bintara Brimob, 2 casis bintara Polair, dan 5 casis bintara Bakomsus.
Mereka menjalani tes kesjas yang terbagi dalam dua jenis, yaitu kesjas A (lari 12 menit) dan kesjas B (pull up/chinning up, sit up, push up, dan shuttle run). Tes renang dan antropometrik (pemeriksaan penampilan dan postur tubuh) juga menjadi bagian tak terpisahkan dari rangkaian seleksi ini.
“Semua tahapan seleksi ini dilakukan secara ketat dan transparan,” tegas Kombes Pol. Hengky. Ketegasan ini ditekankan mengingat reputasi Polri yang kerap menjadi sorotan publik. Untuk memastikan proses seleksi berjalan sesuai prinsip BETAH (Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis), pengawasan internal dan eksternal dilakukan secara intensif.
Tim Pengawas Internal dari Itwasda Polda Papua Barat dan pengamanan dari Bidpropam Polda Papua Barat bertugas mengawasi jalannya tes, memastikan tidak ada kecurangan yang terjadi. Pengawasan eksternal juga turut dilibatkan untuk menjaga independensi dan objektivitas proses seleksi.
Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, S.H., S.I.K., M.Kom, menekankan komitmen Polda Papua Barat dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas proses seleksi.
“Kami berkomitmen untuk menjaring calon anggota Polri yang berkualitas, memiliki integritas tinggi, dan mampu menjalankan tugasnya dengan profesional,” ujarnya. Hal ini penting mengingat peran Polri sebagai penegak hukum dan pelindung masyarakat.
Seleksi yang ketat diharapkan mampu menyaring calon-calon anggota yang berpotensi terlibat dalam tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Hasil tes kesjas, renang, dan antropometrik akan menjadi salah satu faktor penentu kelulusan casis. Kombes Pol. Hengky Pramudya menegaskan, semua tahapan seleksi akan dijalankan secara adil dan objektif.
Tidak ada ruang untuk intervensi atau tekanan dari pihak manapun. Hanya mereka yang memenuhi standar dan kriteria yang ditetapkan yang akan lolos ke tahap selanjutnya.
Seleksi penerimaan anggota Polri TA 2025 di Papua Barat ini menjadi momentum penting untuk memperkuat institusi Polri. Dengan menjaring calon anggota yang berkualitas dan berintegritas, Polri diharapkan mampu menjalankan tugasnya dengan lebih baik dan mendapatkan kepercayaan masyarakat.
Proses seleksi yang transparan dan akuntabel menjadi kunci keberhasilan dalam membangun citra positif Polri di mata publik.
Reporter : Iskandar