LINGGA | Go Indonesia.id- Mengatasi kemiskinan ekstrem di wilayah Bunda Tanah Melayu memerlukan sinergi yang solid antara pemerintah desa, kabupaten, dan provinsi, serta dukungan masyarakat, sektor swasta, dan organisasi non-pemerintah.
Ketua Perpat Kabupaten Lingga, Fran, menegaskan pentingnya kolaborasi ini dalam mendukung program-program pemberdayaan masyarakat yang berbasis pada kebutuhan lokal.(8/1/25).
“Kolaborasi yang terarah mampu mempercepat implementasi program yang aktif dan sesuai bidangnya di tengah masyarakat desa,” kata Fran.
Ia juga mengapresiasi langkah pemerintah pusat yang terus berupaya mengurangi dampak sosial, ekonomi, dan kesehatan mental akibat kemiskinan ekstrem. Menurutnya, rendahnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia di daerah sering kali menjadi tantangan utama dalam penanggulangan kemiskinan ekstrem.
Situasi ini diperburuk oleh tingginya angka pengangguran, yang berpotensi menimbulkan kecemasan psikologis di kalangan masyarakat.
“Pemberdayaan ekonomi masyarakat harus difokuskan pada peningkatan keterampilan teknis dan manajerial.
Dengan keterampilan ini, masyarakat dapat berwirausaha sesuai kebutuhan lokal, sehingga tercipta kemandirian ekonomi,” ujar Fran.
Sebagai pemuda asli Kabupaten Lingga, Fran juga menyerukan kepada pemerintah di berbagai tingkatan untuk melibatkan pemuda tempatan dalam program-program pembangunan daerah.
Ia optimis bahwa pemuda dapat menjadi motor penggerak dalam menciptakan perubahan positif di masyarakat.
“Kami berharap pemerintah desa, kabupaten, dan provinsi dapat lebih banyak melibatkan pemuda lokal untuk berkolaborasi dalam menjalankan program-program pemberdayaan masyarakat.
Dengan sinergi ini, kita bisa bangkit bersama dari kesenjangan sosial, ekonomi, dan budaya,” pungkasnya.
Reporter : Edy