MAUMERE,SIKKA | Go Indonesia.id_ Sebanyak 103 orang guru keterwakilan dari 9 Sekolah Dasar yang tergabung dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) Tingkat Sekolah Dasar Sekecamatan Magepanda Kabupaten Sikka Flores NTT gelar Workshop Penguatan Literasi dan Numerasi pada Jumat 17 Januari 2025 bertempat di SD Magepanda.
Kegiatan Workshop Penguatan Literasi dan Numeresi tersebut dihadiri langsung oleh Ketua KKG Yohanes Ronyaldus Rado. Ketua K3S Baltasar Mili, S.Pd. dan Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat Kabupaten Sikka Gregorio Cabral Ferreira Selaku Pemateri tunggal serta Kepala Sekolah dari 9 (Sembilan) Sekolah Dasar yang terlibat langsung dalam kegiatan Workshop.
Ketua KKG tingkat SD Kecamatan Magepanda Yohanes Ronyaldus Rado dalam sambutannya memberi apresiasi positif kepada semua pihak terkait sehingga kegiatan Workshop ini bisa berjalan dengan lancar.
“Saya sangat mengapressiasi dan bangga kepada antusias kita semua sehingga kegiatan kita bisa berjalan lancar. Saya senang karena kegiatan kita bisa dimulai tepat waktu. Terima kasih juga saya sampaikan kepada seluruh Kepala Sekolah yang sudah terlibat aktif dalam kegiatan Workshop ini, dan juga memberi kesempatan kepada guru-guru baru untuk bisa belajar dan terlibat aktif dalam kegiatan ini, “ujar Yohanes.
Kegiatan Workshop dibuka langsung oleh Ketua K3S Sekecamatan Magepanda Bapak Baltasar Mili, S.Pd. mengajak agar seluruh peserta dalam hal ini guru-guru, dapat terlibat aktif dalam seluruh rangkaian kegiatan Workshop sehari dengan baik agar bisa menjadi bekal untuk anak didik di sekolah kita masing-masing.
“Pada hari ini kita berbangga karena bisa mennyelenggarakan kegiatan Workshop dengan Tema Penguatan Literasi dan Numerasi. Harapan saya agar kegiatan Wrokshop sehari ini dapat berjalan dengan baik.
Hal yang paling penting adalah semua peserta dalam hal ini Guru-guru yang terlibat lansung dalam kegiatan ini mampu berperan aktif dalam setiap proses kegiatan Workshop sehari ini. Dengan tujuan agar apa yang kita semua dapatkan dari ini bisa menjadi bekal untuk kita dan terlebih untuk anak didik kita” Jelas Baltasar Mili.
Pada kesempatan yang sama juga beliau menyampaikan bahwa kegiatan Workshop ini sangatlah penting guna membuka wawasan para guru.
“ Workshop ini sangatlah penting bagi kita khususnya para guru dalam hal mendampingi anak-anak yang nota bene masih usia dini. Usia yang masih berkembang, usia yang masih sarat dengan berbagai tantangan hidup. Sehingga para guru perlu banyak belajar agar bisa mencari solusi dalam setiap permasalahan anak didik, “jelas Baltasar Mili.
Pada tempat yang sama pula salah satu peserta Workshop Ibu Flora Kutu yang juga sebagai Kepala SDI Ladubewa menuturkan bahwa kegiatan Workshop ini sangat baik bagi kami guru-guru dalam hal mengembangkan kemampuan literasi kami terlebih dalam hal membaca dan menullis.
“Kegiatan Workshop mampu melatih kemampuan guru dalam hal menulis, sehingga guru bisa menularkan ilmu positif kepada siswa. Karena kemampuan guru dalam hal menulis belum terlalu mumpuni, sehingga guru diharapkan agar melatih kemampuan berliterasi dalam hal ini membaca dan menulis. Kegiatan Workshop ini sangat bermanfaat bagi guru-guru, karena selama ini banyak guru yang belum tau bagaimana menulis dengan baik dan benar, ” jelas Flora Kutu.
Enam Literasi Perlu Diterapkan di Sekolah
Gregorio Cabral Ferreira sebagai pemateri tunggal mengatakan Kegiatan Workshop Sehari dengan Tema Literasi dan Numerasi memberi gambaran mengenai enam (6) Literasi dasar yang perlu diterapkan di setiap sekolah yakni.
Pertama, Literasi Baca Tulis
Literasi baca tulis merupakan literasi yang dimiliki seseorang di bidang memahami isi teks tertulis. Dalam dunia baca tulis, ada pesan yang tersirat (tidak secara langsung) dan tersurat (secara langsung).
Dimana seseorang yang mampu mengelola literasi baca tulis ini, akan mendapatkan ilmu pengetahuan dan dan bisa mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya.
Kedua, Literasi numerasi.
Adapun yang disebut dengan literasi numerasi, yaitu kecakapan seseorang dalam memahami, mendefinisikan angka dan simbol, yang masih memiliki hubungan dengan matematika dasar. Umumnya literasi numerasi ini sering digunakan untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari secara praktis.
Ketiga, Literasi Sains,yaitu kemampuan seseorang dalam menerjemahkan dan memahami fenomena alam dan sosial yang ada disekeliling. Segala bentuk fenomena itulah yang dapat membantu dalam mengambil keputusan secara akurat, tepat dan secara ilmiah.
Keempat, Literasi Digital.
Istilah literasi digital pasti sudah tidak asing lagi. Dikatakan sebagai literasi digital adalah kecakapan seseorang dalam memanfaatkan dan menggunakan media digital dengan tepat, benar dan bermanfaat. Dimana literasi digital tidak sekedar sebagai bermain unfaedah. Sebaliknya, literasi digital dapat mengoptimalkan potensi dan bakat seseorang.
Kelima, Literasi finansial.
Sementara istilah literasi finansial lebih fokus pada kecakapan seseorang dalam mengaplikasi pemahamanan terhadap motivasi,konsep,risiko, dan keterampilan di bidang finansial.
Kemampuan mengatur finansial tidak melulu mengatur finansial kebutuhan rumah tangga saja. Tetapi juga dapat diterapkan dalam dunia kerja.
Ke enam, Literasi budaya dan Kewarganegaraan.
Indonesia negara kepulauan dan memiliki beragam budaya dan bahasa. Dimana untuk bisa memahami antar suku, ras dan agama dibutuhkan kemampuan literasi budaya dan kewarganegaraan. Yaitu kecakapan seseorang dalam memahami sikap dan identitas bangsa, terkait dengan hak dan kewajiban sebagai warga negara.
Reporter : Yuven Fernandez