Rakor Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak : Strategi Untuk Menekan Kasus

IMG 20250123 WA0013

SIKKA | Go Indonesia.id_Rakor Terkait Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak berlangsung di Aula Rokatenda Kantor Bupati Sikka, Rabu (22/01/2024).

Rakor dipimpin oleh Pj. Bupati Sikka Adrianus Firminus Parera, SE, M.Si.

Bacaan Lainnya

Advertisement

Data UPTD PPA Sikka yang dilaporkan dalam rakor ini mengungkapkan pada tahun 2024 jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak sebanyak 139 kasus, dengan rincian kekerasan terhadap anak sebanyak 78 kasus dan kekerasan terhadap perempuan dewasa sebanyak 61 kasus.

IMG 20250123 WA0014
Jenis kekerasan yang dialami anak-anak meliputi kekerasan fisik, psikis, termasuk intimidasi , penelantaran anak dan perampasan hak-hak anak.

Sementara kekerasan yang dialami perempuan dewasa meliputi
kekerasan fisik, ingkar janji perkawinan, tidak diurus secara adat, dan pasangan yang menikah lagi.

Terhadap data kekerasan terhadap anak dan perempuan ini Pj. Bupati Sikka yang didampingi Pj. Sekda Sikka Margaretha M. Da Maga Bapa menyampaikan apresiasi terhadap UPTD PPA Sikka yang telah melakukan pelayanan terhadap korban kekerasan melalui pendampingan maupun pemulihan.

Penjabat Bupati Sikka juga mengingatkan pentingnya strategi dalam menekan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak dalam tugas-tugas pendampingan dan advokasi.

“Langkah-langkah yang dilakukan sudah benar namun masih bersifat sektoral. Ke depan harus terkoordinasi bersama sektor terkait sehingga lebih terarah dan sistematis dalam meminimalisir angka kekerasan”, ungkap Adrianus Firminus Parera.

Terkait kekerasan terhadap anak penjabat Bupati Sikka mengharapkan agar perlu
kolaborasi dengan berbagai komunitas termasuk Perguruan Tinggi.

Hadir dalam rakor ini PJ. Bupati Sikka Adrianus Firminus Parera, SE. M.Si, Pj. Sekda Sikka Margaretha Movaldes da Maga Bapa, S.T, M. Eeng, Asisten II Setda Sikka Konstantia Tupa AranKoja, Kadis Nakertrans, DP2KBP3A, Kadis Sosial dan Kadis Kesehatan

Reporter : (selsi)


Advertisement

Pos terkait