Kritik TPPD ,Suami Bupati Natuna Sindir Sekretaris Gerindra Marzuki: Ini Jelas Penghinaan

IMG 20250524 WA0051

NATUNA | Go Indonesia.id– Polemik mengenai pembentukan Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TPPD) Kabupaten Natuna kembali menjadi sorotan. Sekretaris DPC Partai Gerindra Natuna, Marzuki, merasa disindir secara pribadi oleh Raja Mustakim, suami Bupati Natuna, Cen Sui Lan, melalui sebuah unggahan di grup WhatsApp Sahabat Cen Sui Lan – Jarmin.

Perselisihan bermula dari pemberitaan terkait kritik Marzuki terhadap keberadaan TPPD. Menanggapi berita tersebut, Raja Mustakim menulis dalam grup tersebut:

Bacaan Lainnya

Advertisement

> β€œMarzuki ini tak tahu diri, dan tak tahu ukuran bajunya sendiri.”

Pernyataan itu memicu respons keras dari Marzuki yang segera menghubungi Raja Mustakim untuk meminta klarifikasi langsung.

β€œBeliau menyuruh saya ukur baju. Maka saya tanya, baju mana yang mau saya ukur? Lalu beliau bilang, β€˜nggak usah bicara di luar, kalau ada masalah bicara ke saya atau ke ibu (Bupati)’,” ujar Marzuki saat diwawancarai media pada Sabtu, 24 Mei 2025.

Marzuki menjelaskan bahwa kritiknya terhadap TPPD dilontarkan sebagai respons atas pertanyaan media mengenai ketidakterlibatan Wakil Bupati Natuna dalam pembentukan tim tersebut.

β€œYang buat masalah siapa? Bapak dan ibu sendiri. Mereka bentuk TPPD tanpa sepengetahuan Wakil Bupati. Saya tidak keberatan jika semua berjalan sesuai prosedur. Tapi karena Wakil Bupati berasal dari Gerindra, saya merasa perlu menyampaikan pendapat,” tegas Marzuki.

Ia menambahkan bahwa jika kebijakan daerah tidak melibatkan pihak-pihak terkait, khususnya dari Partai Gerindra, maka sebagai kader ia wajib bersuara.

β€œPernyataan itu jelas bentuk penghinaan. Jika memenuhi unsur hukum, saya akan menempuh jalur hukum. Ini bukan hanya soal pribadi, tapi juga menyangkut marwah partai. Saya sudah sampaikan ke pimpinan partai, termasuk Pak Endipat,” ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan, upaya konfirmasi dari media GoIndonesia belum berhasil karena nomor Kepala Biro GoIndonesia diduga telah diblokir oleh pihak yang bersangkutan.

Reporter : Baharullazi


Advertisement

Pos terkait