BATAM | Go Indonesia.id_Dalam sebuah upacara adat yang sakral dan penuh khidmat, dua tokoh penting Kota Batam dianugerahi gelar kehormatan adat oleh Lembaga Adat Melayu Batam.(15/6/25)
Wali Kota Batam sekaligus Ex Officio Kepala BP Batam Amsakar Achmad dan Wakil Wali Kota Batam sekaligus Ex Officio Wakil Kepala BP Batam Li Claudia Chandra dianugerahi gelar kehormatan adat Melayu dalam sebuah prosesi penabalan yang sakral dan penuh khidmat.
Penabalan tersebut berlangsung di Gedung Lembaga Adat Melayu Batam, disaksikan oleh para tokoh adat, pejabat pemerintah, dan ratusan undangan dari berbagai kalangan. Prosesi adat dilakukan sesuai tata cara warisan budaya Melayu yang menjunjung tinggi nilai-nilai kehormatan, tanggung jawab, dan kebijaksanaan.
Gelar Datoโ Setia Amanah diberikan kepada Amsakar Achmad sebagai bentuk pengakuan atas dedikasi dan pengabdiannya dalam memimpin serta menjaga kepercayaan masyarakat Batam. Sedangkan Datoโ Setia Bijaksana yang disematkan kepada Li Claudia mencerminkan peran aktifnya dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya perempuan, serta kontribusinya terhadap pembangunan sosial dan budaya. (Batam 15/06/2025)
Dalam sambutannya, Amsakar menyampaikan rasa syukur dan komitmennya untuk terus menjunjung nilai-nilai amanah dalam setiap pengabdian.
โGelar ini bukan hanya kehormatan, tapi juga amanah yang besar. Saya akan terus berusaha menjaga kepercayaan ini demi kemajuan Batam dan kesejahteraan masyarakat,โ ungkapnya dengan haru.
Sementara itu, Li Claudia menyampaikan bahwa gelar yang diterimanya menjadi motivasi untuk terus memperjuangkan aspirasi masyarakat, terutama kaum perempuan dan generasi muda.
Prosesi penabalan ini menjadi bukti nyata bahwa nilai-nilai budaya tetap hidup dan relevan dalam kehidupan masyarakat modern. Gelar adat tidak hanya bersifat simbolik, melainkan juga merupakan pengikat moral dan etika bagi para pemimpinnya.
*Makna di Balik Gelar: Simbol Marwah dan Harapan*
Dalam tradisi masyarakat Melayu, gelar adat bukan sekadar penghias nama, tetapi merupakan bentuk penghormatan tertinggi yang mencerminkan nilai-nilai luhur budaya dan tanggung jawab moral.
Gelar ini diberikan kepada tokoh yang dinilai layak melalui proses penilaian yang mendalam bukan hanya karena jabatan, tetapi karena pengabdian, kebijaksanaan, dan integritas pribadi.
Penabalan atau pengukuhan gelar dilakukan melalui prosesi sakral yang sarat makna filosofis. Setiap simbol dan ucapan dalam upacara tersebut menggambarkan harapan masyarakat agar penerima gelar menjadi pribadi yang membawa cahaya, menjaga marwah (kehormatan), dan memberi manfaat luas bagi umat.
Gelar Datoโ Setia Amanah yang dianugerahkan kepada H. Amsakar Achmad, mencerminkan harapan agar ia senantiasa menunaikan tugas dengan penuh tanggung jawab dan kejujuran, sementara Datoโ Setia Bijaksana yang disematkan kepada Li Claudia Chandra menjadi penegasan atas perannya sebagai sosok perempuan yang cerdas, tenang, dan berpihak pada nilai-nilai kearifan lokal.
Dalam konteks kekinian, penabalan ini menjadi pengingat bahwa kearifan budaya lokal tetap memiliki ruang penting di tengah dinamika pembangunan modern. Ia menjadi pengikat antara masa lalu dan masa depanโantara identitas dan harapan.
Gelar tersebut, menurut Ketua Umum LAM Kota Batam Raja Muhammad Amin, merupakan hasil musyawarah adat yang melibatkan banyak unsur, dari tokoh masyarakat hingga pemangku adat.
Ia menegaskan bahwa kedua pemimpin tersebut telah memenuhi kriteria sebagai tokoh yang menjaga kehormatan Melayu serta mendorong kemajuan masyarakat tanpa meninggalkan akar budayanya.
โPenabalan ini bukan bentuk pujian semata, tetapi pengakuan dan pengharapan. Datoโ adalah simbol kepercayaan, dan dengan kepercayaan itu datang pula tanggung jawab besar,โ ujar Raja Amin dalam pidatonya yang menggugah.
Reporter : boim