BATAM | Go Indonesia.id β Panglima Adat Gagak Hitam yang juga tokoh sentral Melayu, Udin Pelor, menegaskan bahwa peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-1 Persaudaraan Keluarga Sulawesi Selatan (PKSS), yang digelar pada Minggu (13/07/2025) di Ballroom Hotel Golden View, Bengkong, bukanlah sekadar acara seremonial biasa.
Ia menyebut momen tersebut sebagai peristiwa bersejarah dan sakral bagi bangsa Melayu dan Bugis.
Pasalnya, dalam Harlah ini digelar pembacaan Naskah Sumpah Setia Melayu-Bugis, disertai pembubuhan stempel darah oleh para tokoh Melayu dan Bugis, sebagai bentuk komitmen menghidupkan kembali sumpah setia yang telah terlupakan lebih dari empat abad lamanya.
βHarlah pertama PKSS bukan Harlah biasa, tetapi bersejarah dan sakral. Menjadi momentum bangkitnya kembali Sumpah Setia Melayu-Bugis,β ungkap Udin Pelor kepada media.
Udin juga menyampaikan rasa bangganya karena diberi kepercayaan untuk membacakan naskah deklarasi sumpah setia yang merujuk pada peristiwa bersejarah tahun 1691, ketika persatuan antara dua etnis besar itu terbentuk.
βApresiasi untuk PKSS yang telah mengangkat sejarah 1691 silam. Ini betul-betul sejarah, dan kita semua yang hadir menjadi pelaku sejarah,β tegasnya.
Peringatan Harlah ke-1 PKSS ini menjadi momen penting dalam memperkuat tali persaudaraan antara etnis Bugis dan Melayu di tanah perantauan, serta menegaskan bahwa sejarah dan budaya adalah fondasi kokoh dalam menjaga harmoni di tengah keberagaman.
Reporter: A Aziz
Editor: Redaksi Go Indonesia