TANJUNGPINANG | Go Indonesia .id_ Tiga Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dari Daerah Pemilihan Natuna–Anambas menggelar kegiatan silaturahmi dan dialog bersama masyarakat Anambas yang berdomisili di Tanjungpinang dan sekitarnya.
Pertemuan berlangsung di salah satu rumah makan di Tanjungpinang, Minggu malam, 26 Oktober 2025.
Pertemuan tersebut dihadiri H. Mustamin Bakri bersama dua koleganya sesama legislator, yakni Daeng Amhar dan Marzuki.
Sekitar 40 tokoh dan perwakilan masyarakat Anambas hadir dalam kegiatan itu. Turut hadir mantan Bupati Natuna sekaligus tokoh masyarakat Anambas, Raja Amirullah.
Dalam sambutannya, H. Mustamin Bakri menegaskan bahwa dirinya bersama rekan sejawat memiliki kewajiban untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat Natuna dan Anambas secara seimbang.
“Kami ini dipilih oleh masyarakat Natuna dan Anambas. Maka kami wajib memperjuangkan keduanya. Tidak ada perbedaan, semua memiliki hak yang sama untuk diperhatikan,” tegas Mustamin.
Daeng Amhar turut menegaskan pentingnya komunikasi berkelanjutan antara wakil rakyat dan masyarakat perantauan. Ia berharap forum seperti ini dapat menjadi wadah untuk memastikan kebijakan daerah berpihak pada pembangunan wilayah terdepan Indonesia.
“Kami butuh mendengar langsung apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Kritik, saran, dan harapan harus tersampaikan agar kami bisa memperjuangkannya dengan tepat sasaran,” ujar Daeng Amhar.
Sementara itu, Marzuki menyoroti perlunya kebersamaan dalam mengawal pembangunan Natuna dan Anambas, termasuk dalam menyikapi isu-isu strategis yang berkembang.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Dukungan dan masukan dari masyarakat sangat penting agar perjuangan kami di DPRD benar-benar membawa manfaat bagi Natuna dan Anambas,” tutur Marzuki.
Raja Amirullah, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pertemuan tersebut. Ia menilai kegiatan ini merupakan momen bersejarah karena pertama kalinya tiga wakil rakyat Natuna–Anambas bertemu langsung dengan warga Anambas di perantauan.
“Kami sangat berterima kasih. Harapan kami, ini bukan akhir tapi justru awal bagi forum yang lebih besar dan lebih teratur ke depannya,” katanya.
Dalam forum itu, sejumlah isu strategis ikut dibahas, mulai dari wacana pemekaran Provinsi Natuna–Anambas, percepatan pembangunan wilayah terluar dan perbatasan, hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan silaturahmi ini diharapkan menjadi awal dari sinergi berkelanjutan antara masyarakat perantauan dan para pemangku kebijakan, agar pembangunan di Natuna dan Anambas berjalan sesuai aspirasi masyarakatnya
Reporter (.sudirmanto)





