TANJUNGPINANG | Go Indonesia.id_ Polemik penunjukan Panglima Besar Hulubalang Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Kepulauan Riau secara langsung tanpa melalui proses pemilihan terbuka menuai beragam respons dari masyarakat adat dan pegiat organisasi sosial bernuansa Melayu.
Ketua Umum CINDAI Provinsi Kepulauan Riau, Edi Susanto, turut angkat suara dan menyampaikan dukungan penuh kepada Panglima Hulubalang LAM Kota Tanjungpinang, Dato’ Yudi Irawan, yang disebutnya sebagai sosok tepat dan strategis dalam menjaga marwah adat dan kehormatan Melayu di Kepri.
Edi Cindai (sapaan akrab) menyayangkan proses penunjukan Panglima Besar Hulubalang LAM Kepri yang dinilai tidak transparan dan tidak melibatkan unsur Hulubalang LAM Kabupaten/Kota se-Provinsi Kepri dan organisasi-organisasi pemuda bernuansa Melayu. Menurutnya, jabatan strategis tersebut seharusnya melalui mekanisme pemilihan terbuka, musyawarah adat, serta memperhatikan aspirasi dari seluruh pemangku kepentingan adat dan Belia Melayu.
“Kami dari CINDAI Kepri memberikan dukungan penuh kepada Panglima Hulubalang LAM Kota Tanjungpinang, Dato’ Yudi Irawan. Beliau figur yang memahami adat, dekat dengan masyarakat, pegiat seni dan budaya Melayu dan selama ini menjaga marwah Melayu dengan tindakan nyata. Kami mendesak Ketua LAM Kepri, H. Raja Al Hafiz, untuk membuka ruang dialog dan melakukan pemilihan ulang secara terbuka sesuai adat dan aturan kelembagaan,” tegas Edi.
Ia juga menambahkan bahwa transparansi dalam pemilihan Panglima Besar sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman, menjaga soliditas internal LAM, serta memperkuat posisi lembaga adat di tengah dinamika sosial politik di Kepri.
“LAM adalah rumah besar bagi masyarakat Melayu. Sangat penting memastikan setiap keputusan strategis dilakukan secara musyawarah mufakat. Pemilihan ulang secara terbuka bukan hanya solusi, tetapi langkah terbaik menjaga kehormatan lembaga,” ujar Edi.
Di tengah arus kritik dan desakan dari berbagai pihak, Edi berharap LAM Kepri dapat segera mengambil langkah bijak demi menjaga persatuan dan wibawa adat Melayu. Ia juga menyatakan bahwa CINDAI siap menjadi bagian dari proses pengawalan agar mekanisme pemilihan ulang dapat berjalan secara terbuka, jujur, dan sesuai tata adat.
Reporter : Edy







