Adab Bertamu Menurut Ajaran Islam di Hari Raya Idulfitri 1445 H

Adab Bertamu Menurut Ajaran Islam di Hari Raya Idulfitri 1445 H
Momen Keluarga sedang bertamu di acara idul fitry (foto.ist)

BATAM | Go Indonesia.id_ Bertamu ke rumah kerabat dan sanak saudara wajib di lakukan untuk menyambung silaturahmi di hari Raya Idulfitri rabu (10/4/24)

Karena bertamu adalah agenda penting untuk bermaaf – maaf dalam merayakan hari raya Lebaran dan bersilaturahmi.

Bacaan Lainnya

Advertisement

Biasanya di dalam tradisi hari Lebaran, yang lebih muda akan berkunjung ke rumah orang yang lebih tua untuk melakukan sungkem atau memberi salam terlebih dahulu.

Maka dari itu agar tidak menjadi salah langkah dalam bertamu di Hari Raya Idulfitri. kita harus memperhatikan adab agar silaturahmi berjalan dengan lancar.

Rasulullah pun mengajarkan kepada umatnya mengenai adab bertamu dan menerima tamu.

Berikut ini ada bertamu yang harus diperhatikan dalam Islam, sebagaimana dinukil dari laman MUI, Jumat (29/4/2022):

1. Berniat yang baik silaturahmi

Segala aktivitas yang dilakukan bergantung kepada niatnya. Untuk itu, sebelum berangkat bertamu hendaknya perlu niat silaturahmi yang baik dan mulia.

Seperti memuliakan dan berbakti kepada mereka jika yang dikunjungi adalah orang tua.

Karena niat baik bisa memengaruhi suasana serta pembawaan saat tatap muka .

Supaya yang menjamu diharapkan tidak akan terganggu atau sungkan untuk bertamu saat Lebaran.

Hal ini memiliki keutamaan untuk menyambung tali silaturahim, memperkuat ikatan sesama umat Islam, membahagiakan orang yang dikunjungi.

Saat hendak bertamu, umat Islam diharuskan memiliki niat yang baik, seperti untuk menyambung silaturahmi, menjenguk, dan sebagainya.

Saling berkunjung saat hari raya Idulfitri merupakan perkara yang disyariatkan dalam Islam.

2. Meminta izin terlebih dahulu

Meminta izin adalah hal penting sebelum masuk kedalam rumah yang akan dikunjungi. Datang bertamu ke rumah seseorang tanpa meminta izin, tidak dianjurkan oleh Rasulullah.

Adab bertamu sebelum masuk rumah yaitu mengucapkan salam serta meminta izin. Ketika kita sudah berada di depan hunian seseorang yang kita ingin kita temui, biasanya kita akan memanggil-manggil nama orang yang hendak kita temui.

Allah berfirman dalam QS. An-Nur ayat 27:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَدْخُلُوا۟ بُيُوتًا غَيْرَ بُيُوتِكُمْ حَتَّىٰ تَسْتَأْنِسُوا۟ وَتُسَلِّمُوا۟ عَلَىٰٓ أَهْلِهَا ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu, sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.” (QS. An-Nur:27).

Rasulullah SAW juga mengajarkan hal ini, di mana ketika ingin bertamu hendnaknya kita memberi salam dan meminta izin untuk masuk. Batasan izin bertamu adalah 3 kali.

3. Bertamu di waktu yang tepat
Kapan waktu yang tepat untuk bertamu ke rumah seseorang? Allah SWT sendiri telah menyebut adab bertamu dalam Al-Qur’an.

Dalam surat An Nur ayat 58 disebutkan untuk menghindari tiga waktu aurat dalam Islam, yakni sehabis Zuhur, sesudah Isya, dan sebelum Subuh.

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum sembahyang Subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah sembahyang Isya.(Itulah) tiga aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu. Mereka melayani kamu, sebahagian kamu (ada keperluan) kepada sebahagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah Mahamengetahui lagi Mahabijaksana.”

Meminta izin terlebih dahulu ke rumah tujuan juga berguna agar penerima tamu dapat menyiapkan kondisi rumah.

4. Mengucapkan salam

Ketika sampai di rumah yang akan dikunjungi, dianjurkan untuk mengucapkan salam kepada tuan rumah, Hal ini sebagaimana firman Allah Swt dalam surah An-Nur ayat 27:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَدْخُلُوْا بُيُوْتًا غَيْرَ بُيُوْتِكُمْ حَتّٰى تَسْتَأْنِسُوْا وَتُسَلِّمُوْا عَلٰٓى اَهْلِهَاۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ ۝٢٧

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya, yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu selalu ingat.” (QS. An-Nur [24]: 27).

5. Bersalaman
Setelah mengucap salam, dilanjutkan dengan adab bertamu berikutnya yakni bersalaman atau berjabatan tangan

Ini merupakan salah satu hal yang cukup penting dengan tujuan menghormati penerima tamu.

Selain itu, berjabat tangan juga bisa untuk mempererat tali silaturahmi sesama umat Islam.

6. Sopan santun
Saat berada di rumah seseorang, diwajibkan untuk bersikap sopan santun dalam hal bertutur dan berperilaku.

Hindari perbuatan atau perkataan yang menyinggung atau menyakiti orang lain, terlebih setelah saling meminta maaf di Hari Raya Idulfitri.

7. Batas waktu bertamu
Batas waktu bertamu juga diajarkan dalam agama islam yang bertujuan kenyamanan kedua belah pihak.

Pasalnya, jika seseorang bertamu terlalu lama dikhawatirkan akan memberikan rasa tidak nyaman dan membebani sang penerima tamu

Demikan beberapa penjelasan adab bertamu dalam ajaran agama islam yang dikutip dari beberapa sumber bisa diterapkan saat silaturahmi di Hari Raya Idulfitri.

Go Indonesia foto 1175 e1711525274754Reporter : Rania


Advertisement

Pos terkait