LINGGA | Go Indonesia.id β Abdul Latif, seorang pekerja sosial sekaligus paralegal dari Law Firm Satu Hati Indonesia, dengan penuh keikhlasan mendampingi seorang pasien anak berusia 6 tahun bernama An Fadil.
Anak dari pasangan Arpandi dan Elysahputri ini mendadak mengalami kelumpuhan dua bulan lalu saat sedang bermain.(16/1/25).
Melihat kondisi tersebut, kakek pasien segera menghubungi Abdul Latif untuk meminta bantuan membawa cucunya berobat ke Rumah Sakit Awal Bros Batam.
Menindaklanjuti permintaan itu, Abdul Latif segera mengatur waktu konsultasi dengan dokter spesialis bedah agar keluarga pasien tidak perlu menunggu lama di Batam.
“Saya hanya ingin meringankan beban mereka, baik secara fisik maupun mental,” ujar Abdul Latif kepada tim Go Indonesia.id melalui pesan suara dan WhatsApp.
Harapan untuk Kesembuhan dan Dukungan Doa
Abdul Latif berharap melalui pemberitaan ini, keluarga pasien dapat menerima doa dan dukungan dari masyarakat, khususnya warga Desa Tinjul, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga.
βDoa dari saudara-saudara di kampung akan memberikan semangat baru bagi keluarga pasien dalam menghadapi ujian ini,β tuturnya dalam bahasa Melayu khasnya.
Di akun Facebook pribadinya, Abdul Latif juga meminta doa untuk kesembuhan An Fadil, yang telah dirujuk ke dokter bedah ortopedi di Rumah Sakit Awal Bros Batam berdasarkan rekomendasi dari dokter di Kabupaten Lingga.
Perjalanan Pengobatan dan Penantian Panjang Proses pengobatan dimulai pada 11-14 Januari 2025.
Setelah menjalani pemeriksaan rontgen, dokter spesialis ortopedi menyatakan tidak ditemukan masalah pada tulang An Fadil.
Oleh karena itu, pasien dirujuk ke dokter spesialis saraf untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Namun, jadwal konsultasi baru tersedia pada 22 Februari 2025, sehingga keluarga harus menunggu lebih dari satu bulan untuk bertemu dokter spesialis saraf.
βMeski harus menunggu cukup lama, kami tetap bersyukur proses pengobatan terus berjalan,β ujar Abdul Latif.
Fasilitas Rumah Singgah, Berkah bagi Keluarga Pasien
Selama di Batam, keluarga pasien tinggal di rumah singgah gratis yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Lingga.
Fasilitas ini sangat membantu meringankan beban mereka, mengingat biaya sewa rumah di Batam cukup mahal.
βKami sangat berterima kasih kepada pemerintah daerah, terutama Dinas Kesehatan, atas fasilitas rumah singgah ini.
Tanpa bantuan ini, beban kami pasti jauh lebih berat,β ungkap Arpandi, ayah An Fadil, didampingi istrinya, Elysahputri.
Abdul Latif, dengan dedikasinya sebagai relawan kesehatan, berharap agar proses pengobatan An Fadil berjalan lancar dan memberikan hasil terbaik.
Ia juga mengajak masyarakat untuk terus memberikan dukungan moral kepada keluarga pasien.
Reporter: Edy