RANAI,NATUNA | Go Indonesia.idβ Kondisi Pasar Rakyat Kota Ranai semakin memprihatinkan. Bau busuk yang menyengat di hampir seluruh area pasar membuat pedagang dan pengunjung mengeluh. (2/10/25)
Ironisnya, meski lingkungan pasar kotor dan tidak terawat, retribusi pasar tetap dipungut setiap bulan oleh petugas.
Salah seorang pedagang mengungkapkan bahwa petugas rutin datang setiap awal bulan untuk menarik retribusi lapak. Namun, kebersihan pasar seolah tidak menjadi prioritas.
Kami tetap bayar retribusi tiap bulan, tapi bau busuk di sini tak pernah hilang. Sampah memang diangkut, tapi baunya makin parah. Entah ke mana pengelolaannya,β ujar pedagang tersebut, Sabtu (2/11/2025).
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa tumpukan sampah memang sempat diangkut, tetapi sisa air kotor dan saluran pembuangan yang mampet membuat aroma tak sedap terus menyebar. Akibatnya, banyak pengunjung harus menutup hidung atau mengenakan masker saat berbelanja.
Warga menilai, pasar yang seharusnya menjadi kebanggaan masyarakat Natuna kini malah menimbulkan rasa jijik dan tidak nyaman.
Pasar ini jadi seperti tempat pembuangan. Padahal ini pusat ekonomi kita. Pemerintah harus cepat bertindak,β ucap seorang warga Ranai.
Masyarakat mendesak Bupati Natuna agar memerintahkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disprindak) bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) turun tangan membersihkan dan menata kembali pasar rakyat Ranai.
Jangan hanya datang saat pungut retribusi, tapi datanglah saat pasar kotor dan bau,β tambah pedagang lainnya dengan nada kecewa.
Pasar rakyat bukan sekadar tempat jual beli, melainkan cermin wajah daerah. Jika dibiarkan seperti ini, kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah daerah bisa semakin menurun.
Reporter : Baharullazi







