Demokrasi Talbis: Ketika Nafsu Politik Membunuh Kewarasan

Demokrasi Talbis: Ketika Nafsu Politik Membunuh Kewarasan

Oleh: Anda Wibisono AP SH

BANYUWANGI | Go Indonesia.id-Jika saat ini dada bergemuruh menyaksikan “Blambangan”, sepenggal surga yang jatuh ke bumi, diamputasi oleh para hipokrisi yang berlagak menjadi manusia setengah dewa, maka hati kita pasti teriris. Mereka berkeliaran di tempat-tempat mulia, mengatakan membela dan memperjuangkan nasib rakyat, padahal yang sebenarnya hanyalah untuk memuaskan nafsu syahwat politik demi memuaskan libido kekuasaannya saja.

Bacaan Lainnya

Advertisement

Jika darahmu membuncah, menggelegak tak terima akan hal itu, dan semangatmu berkobar-kobar menggelora, maka kau adalah bagian dari kami yang masih punya cinta dengan kewarasan akal sehat serta kejernihan hati nurani.

Hati-hati kawan, para hipokrisi sedang berkolaborasi dengan musang berbulu domba. Mereka berkoalisi dengan para pencari muka, lalu membangun komitmen dengan golongan bermuka dua untuk membunuh demokrasi.

Lawan, berjuanglah! Tidak harus berisik. Berjuanglah dengan tenang, setenang riak air di permukaan yang gelombangnya pasti akan berlabuh di ketepian. Tidak perlu berteriak-teriak mencari pengakuan, tidak perlu berlari-lari mengejar, apalagi untuk sikut kanan sikut kiri siapapun mereka.

Kita harus melawan dengan akal sehat, dengan hati nurani, dengan cinta yang tulus untuk Blambangan. Kita harus melawan dengan cara yang elegan, dengan cara yang cerdas, dengan cara yang bermartabat.

Jangan biarkan demokrasi kita dibunuh oleh para hipokrisi. Jangan biarkan Blambangan kita dihancurkan oleh para pencari muka. Bangkitlah, berjuanglah, dan selamatkan demokrasi kita!

Reporter ; Indah Razak


Advertisement

Pos terkait