TANJUNGPINANG | Go Indonesia.idβ Aliansi Gerakan Bersama (GEBER) Provinsi Kepulauan Riau resmi mengajukan surat pemberitahuan aksi damai kepada Polresta Tanjungpinang pada Jumat malam, 3 Oktober 2025. Aksi yang dijadwalkan berlangsung pada Senin, 6 Oktober 2025, ini akan menyoroti polemik pengelolaan kawasan Taman Gurindam 12.
Surat pemberitahuan aksi, yang bernomor 12/GEBER.KEPRI/X/2025, diserahkan langsung oleh perwakilan GEBER Kepri, Said Ahmad Syukri (akrab disapa Sas Jhoni), bersama sejumlah anggota organisasi masyarakat sipil dan tokoh pers pada Sabtu (4/10/2025).
Aksi dijadwalkan dimulai dari Lapangan Pamedan Ahmad Yani, dan akan berakhir di depan Kantor DPRD Provinsi Kepri, Dompak. Sekitar 1.000 orang dari berbagai elemen masyarakat diperkirakan akan turut serta.
Empat Tuntutan Utama GEBER Kepri
Dalam rilis resminya, GEBER menyampaikan empat poin tuntutan utama, yakni:
1. Mendesak DPRD Kepri membentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk mengusut proses lelang hak pengelolaan Taman Gurindam 12 oleh Pemerintah Provinsi Kepri.
2. Audit independen terhadap penggunaan anggaran APBD sejak tahun 2017 untuk pembangunan kawasan taman tersebut.
3. Evaluasi terhadap aktivitas pedagang UMKM, terutama soal dugaan pungutan liar (pungli) yang terjadi di lokasi.
4. Penghentian dan pembatalan proses lelang pengelolaan taman, serta permintaan agar DPRD Kepri menyampaikan rekomendasi resmi kepada Gubernur Kepri.
Sas Jhoni menegaskan bahwa aksi ini adalah bentuk kepedulian publik terhadap pengelolaan aset negara. Ia juga menyinggung transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan dana publik yang disebut telah mencapai ratusan miliar rupiah sejak proyek tersebut dimulai.
> βIni adalah panggilan moral. Kami tidak sekadar menuntut audit, tapi keterbukaan. Rakyat berhak tahu bagaimana dana Gurindam 12 dikelola selama ini,β ujar Sas Jhoni kepada media usai menyerahkan surat.
Gabungan Elemen Sipil dan Mahasiswa
GEBER Kepri merupakan aliansi dari berbagai organisasi masyarakat sipil, mahasiswa, serta pelaku UMKM. Tercatat ada 12 koordinator lapangan yang akan mengatur jalannya aksi dari kelompok seperti LSM Getuk Kepri, Cindai Kepri, Aliansi Mahasiswa Kepri, LSM Gebrak Kepri, AWAK Kepri, HNSI Tanjungpinang, hingga GERAM Kepri.
Aliansi ini menegaskan bahwa aksi tersebut murni gerakan sosial tanpa kepentingan politik.
Aksi damai yang digelar ini menjadi salah satu sorotan utama di Kepulauan Riau, mengingat Taman Gurindam 12 merupakan proyek strategis yang menyedot perhatian publik, baik dari sisi anggaran maupun tata kelola pengelolaannya.
Reporter: Edy
Editor: Go Indonesia.id