Diduga Ketua HMI Bersama Oknum Anggota Kodam II Sriwijaya Backup Gudang Minyak Ilegal

MUBA | Go Indonesia.id_ Dengan gagah ketua HMI himpunan mahasiswa Islam berinisial Di dan Yh Sumsel bersama anggota Kodam II Sriwijaya, membackup Sebuah gudang penampungan minyak ilegal yang beroperasi di kawasan Beruge selama sebulan terakhir ini

Karena ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat desa Beruge Kecamatan Babat Toman Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan, Minggu (26/01/25).

Bacaan Lainnya

Advertisement

Aktivitas ilegal tersebut tidak hanya melanggar hukum, seperti Dalam UU ini diatur mengenai penyempurnaan terhadap UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, yaitu menambahkan materi muatan baru berupa: (1) pengaturan terkait konsep Wilayah Hukum Pertambangan;

(2) kewenangan pengelolaan Mineral dan Batubara;

(3) rencana pengelolaan Mineral dan Batubara;

(4) penugasan kepada lembaga riset negara, BUMN, BUMD, atau Badan Usaha untuk melakukan Penyelidikan dan Penelitian dalam rangka penyiapan WIUP;

(5) penguatan peran BUMN;

(6) pengaturan kembali perizinan dalam pengusahaan Mineral dan Batubara termasuk di dalamnya, konsep perizinan baru terkait pengusahaan batuan untuk jenis tertentu atau untuk keperluan tertentu, serta perizinan untuk pertambangan rakyat; dan

(7) penguatan kebijakan terkait pengelolaan lingkungan hidup pada kegiatan usaha Pertambangan, termasuk pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang.

Dalam Undang-Undang ini juga dilakukan pengaturan kembali terkait kebijakan peningkatan nilai tambah Mineral dan Batubara, divestasi saham, pembinaan dan pengawasan, penggunaan lahan, data dan informasi, Pemberdayaan Masyarakat, dan kelanjutan operasi bagi pemegang Kontrak Kerja/KK atau Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara/PKP2B.

tetapi juga mengancam keselamatan warga sekitar akibat potensi ledakan dan pencemaran lingkungan.

Berdasarkan informasi dari warga setempat, gudang tersebut beroperasi secara diam-diam dengan aktivitas bongkar muat yang dilakukan tiap hari.

Aroma menyengat dari minyak mentah yang disimpan di gudang tersebut kerap tercium hingga ke permukiman warga, menimbulkan kekhawatiran akan dampak kesehatan dan lingkungan.

“Setiap hari kami melihat truk-truk tangki besar keluar-masuk gudang.

Bau minyaknya sangat menyengat, dan kami khawatir terjadi hal-hal buruk seperti ledakan,” ungkap R salah satu warga Beruge.

Selain itu, lokasi gudang yang berdekatan dengan permukiman padat penduduk dan berpotensi mencemari sumber air bersih memperbesar risiko pencemaran.

Warga meminta Aparat Penegak Hukum (APH)dan pihal yang berwenang segera bertindak sebelum terjadi insiden yang lebih serius.

“Kami butuh tindakan nyata, jangan tunggu sampai ada korban jiwa,” tambah R.

Sementara itu Kepala Desa Beruge saat di hubungi dirinya tidak tahu menahu kegiatan tersebut karena pihak pengelola tidak pernah melapor usaha dan kegiatan yang dilakukan di wilayahnya.

“Kami pihak desa tidak tahu, kalau memang itu Penampungan minyak ilegal ya silahkan angkat kaki dari desa kami.

Bukan hanya masalah hukum, tetapi juga ancaman nyata bagi keselamatan, kesehatan, dan kelestarian lingkungan, ” ujarnya.

Dirinya berharap langkah cepat dan tegas dari aparat diperlukan untuk menghentikan operasi ini demi melindungi masyarakat Beruge.

Reporter : A/Tim


Advertisement