KEPRI, NATUNA | GoIndonesia.id – Ketua Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Dodi Haryanto, mengajak seluruh nelayan di Natuna khususnya, dan Kepri umumnya, untuk bersama-sama menyuarakan aspirasi dalam aksi damai di Kantor Gubernur Kepri pada 15 Mei 2025.
Dodi, yang juga bertindak sebagai koordinator lapangan (korlap), menegaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk penyampaian keluhan dan tuntutan para nelayan yang selama ini merasa dirugikan, terutama terkait regulasi wilayah dan kuota tangkap.
“Salah satu tuntutan utama kami adalah mendesak penghapusan Undang-Undang tentang Wilayah dan Kuota Tangkap yang sangat merugikan nelayan,” tegas Dodi.
Ia menyebutkan bahwa akan ada enam poin tuntutan yang akan disampaikan langsung kepada Gubernur Kepri. Dodi juga menargetkan kehadiran Gubernur Ansar Ahmad dalam aksi tersebut.
“Target kami jelas, Pak Gubernur Ansar harus hadir menemui massa aksi. Bahkan kami berharap beliau bersedia mendampingi perwakilan nelayan untuk bertemu Menteri terkait di Jakarta pada 19 Mei nanti,” jelasnya.
Tak hanya dari kalangan nelayan, Dodi juga mengajak mahasiswa jurusan perikanan yang berada di Tanjung Pinang untuk turut bergabung dalam aksi damai ini. Ia menyampaikan bahwa banyak dari mahasiswa tersebut merupakan anak dari keluarga nelayan dan memahami secara langsung kondisi yang dihadapi para pelaut.
“Mahasiswa perikanan adalah bagian dari keluarga besar nelayan. Mereka pasti ikut merasakan suka duka yang kami alami di laut,” ujarnya.
Dodi dijadwalkan akan terbang dari Natuna ke Tanjung Pinang untuk memimpin langsung jalannya aksi damai. Menutup pernyataannya, ia mengimbau seluruh peserta aksi untuk menjaga ketertiban dan tidak mudah terprovokasi.
“Kita adalah masyarakat Kepri yang menjunjung tinggi adat, etika, dan sopan santun. Mari kita sampaikan aspirasi dengan cara yang damai dan terhormat,” pungkasnya.
Reporter: Sudirmanto