DPD PERMATA Kepri Gelar Pameran Tunggal “Lukisan Tali” Karya Deddy Junizar dalam Rangka Sumpah Pemuda

IMG 20251018 WA0024

TANJUNGPINANG | Go Indonesia.id _ Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, Dewan Pimpinan Daerah Perjuangan Masyarakat Anambas (DPD PERMATA) Provinsi Kepulauan Riau menyelenggarakan Pameran Tunggal “Lukisan Tali” karya Deddy Junizar. Acara ini berlangsung mulai 18 Oktober hingga 5 November 2025, bertempat di Rumah Budaya Emas Bulan, Jalan H. Agus Salim No. 9, Tanjungpinang.

Pameran ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan DPD PERMATA untuk mempererat kebersamaan antar pemuda dan masyarakat dalam membangun daerah, khususnya melalui seni dan budaya.

Bacaan Lainnya

Advertisement

Ketua Umum DPD PERMATA: Seni Sebagai Wahana Bangun Kesadaran Kolektif

Ketua Umum DPD PERMATA, Darfiet, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya memperingati Sumpah Pemuda, tetapi juga sebagai bentuk sinergi dengan pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

> “Kami memiliki sejumlah program kerja di bidang pariwisata, seni budaya, pendidikan, dan kesehatan. Dalam momentum Sumpah Pemuda ini, kami ingin menunjukkan bahwa pemuda bisa berkarya dan berkontribusi nyata,” ujar Darfiet.

Selain pameran seni rupa, DPD PERMATA juga menggelar berbagai kegiatan lainnya seperti lomba melukis anak-anak, jalan santai, seminar ilmiah, pentas seni budaya, dan pembagian sembako.

Deddy Junizar: Seni adalah Suara Hati Rakyat

Deddy Junizar, seniman sekaligus Ketua Panitia Pelaksana Pameran Tunggal “Lukisan Tali”, menjelaskan bahwa tujuan utama pameran ini adalah untuk membangkitkan semangat dan apresiasi terhadap seni, terutama di kalangan pemuda dan masyarakat Tanjungpinang.

> “Kami ingin menjadikan seni sebagai media refleksi sosial. Melalui pameran ini, kami juga mendorong pemerintah agar lebih memperhatikan nasib seniman dengan membentuk Dewan Kesenian Rupa dan menyediakan Galeri Seni milik daerah,” jelas Deddy.

Lebih lanjut, Deddy menyoroti minimnya fasilitas kesenian di Provinsi Kepulauan Riau, termasuk ketiadaan Taman Budaya yang menjadi tempat bernaungnya para seniman.

> “Kepri adalah satu-satunya provinsi yang belum memiliki Taman Budaya. Hal ini membuat seniman merasa tidak terakomodir secara layak,” tambahnya.

Dalam pameran ini, sekitar 18 hingga 20 karya ditampilkan, termasuk lukisan hitam putih dari berbagai seniman yang turut mendukung acara.

Tokoh Budaya dan Keluarga Anambas Hadiri Pembukaan

Acara pembukaan pameran turut dihadiri oleh tokoh budaya dan ketua umum Badan Pengurus Pemekaran Provinsi Kepulauan Riau (BP3KR), Datok H. Husrin Hood, serta para seniman lokal, mahasiswa, dan keluarga besar Anambas yang bermukim di Tanjungpinang.

Antusiasme keluarga besar Anambas tampak jelas dalam mendukung suksesnya acara, sekaligus sebagai bentuk apresiasi terhadap seni dan budaya lokal.

> “Dengan semangat kebersamaan, keluarga besar Anambas mendukung penuh pameran ini sebagai bentuk kepedulian terhadap eksistensi dan masa depan seni di Kepulauan Riau,” tutup Deddy Junizar.

Reporter: Edy


Advertisement

Pos terkait