MAUMERE | Go Indonesia.id– Pemerintah Kabupaten Sikka melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan akan menggelar Festival Jelajah Maumere (FJM) 2025 pada 17–20 September mendatang. Acara tahunan ini dipusatkan di Lapangan Umum Kota Baru, Maumere, Nusa Tenggara Timur.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sikka, F. Even Edomeko, mengatakan festival tersebut bertujuan mempromosikan pariwisata, melestarikan kebudayaan, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui pameran UMKM dan ekonomi kreatif.
“Tahun ini FJM mengusung tema Wini Ronan (g) yang berarti lumbung benih. Tema ini dipilih karena kebudayaan masyarakat Sikka tumbuh dari tradisi bertani dan berladang, yang melahirkan banyak ritus dan seni,” kata Even dalam keterangannya, Jumat (12/9/2025).
Even menjelaskan, berbagai tradisi bertani seperti upacara adat usir hama hingga syukur panen akan ditampilkan dalam festival. Beberapa kesenian tradisional seperti Tarian Togo Pare dan Tari Ga’i juga turut dipentaskan. Selain itu, cerita rakyat Dua Nalu Pare yang mengisahkan asal-usul padi akan diangkat sebagai bagian dari edukasi budaya.
“Melalui tema ini kami juga ingin menekankan pentingnya ketersediaan pangan lokal. Banyak benih dan bibit tradisional sudah hilang, sehingga nilai budaya yang melekat ikut terancam,” ujar Even.
FJM 2025 akan menghadirkan beragam kegiatan, mulai dari ritus budaya, pementasan seni musik dan tari, hingga bazar kuliner lokal. Masyarakat juga diajak terlibat lewat Fun Run, Fun Bike, Lomba Fashion Show, dan Lomba Mobil Hias.
Panitia menargetkan sekitar 5.000 peserta akan hadir, terdiri dari komunitas seni, sanggar budaya, desa wisata, pelaku UMKM, pelajar, mahasiswa, hingga instansi pemerintah.
“Dukungan media sangat kami harapkan agar FJM bisa lebih dikenal secara luas, tidak hanya di NTT tetapi juga di tingkat nasional,” kata Even menambahkan.
Reporter : Selsi