GAMNR Kritik Keras Konsep Pariwisata Regeneratif Kepri: Gagah di Forum, Gagal di Lapangan

IMG 20250722 WA0085

TANJUNGPINANG | Go Indonesia.id β€” Gerakan Anak Melayu Negeri Riau (GAMNR) melayangkan kritik tajam terhadap pemaparan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dalam forum diskusi nasional bersama Kementerian Pariwisata RI terkait konsep Pariwisata Regeneratif.

Menurut GAMNR, narasi yang disampaikan tampak ideal di atas kertas, namun jauh dari realita di lapangan.

Bacaan Lainnya

Advertisement

β€œApa yang disampaikan Kadis Pariwisata Kepri di forum nasional hanya mimpi retoris yang belum punya akar di realitas Kepri.

Yang terjadi justru pelestarian yang minim, pemberdayaan lokal yang lemah, dan PAD yang nihil,” tegas Sas Joni, Ketua GAMNR, Selasa (22/07/2025).

Pariwisata regeneratif seharusnya tidak sekadar berkelanjutan (sustainable), tetapi juga mampu memperkuat serta memulihkan ekosistem alam dan sosial budaya.

Namun hingga saat ini, menurut GAMNR, belum ada indikator konkret yang menunjukkan penerapan konsep tersebut di wilayah Kepulauan Riau.

GAMNR menyampaikan empat poin utama kritik terhadap kondisi pariwisata Kepri:

1. Rendahnya pelibatan masyarakat lokal, khususnya komunitas budaya dan pelaku ekonomi kreatif daerah.

2. Minimnya kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), meskipun disebut terjadi perputaran ekonomi wisata hingga Rp17 triliun.

3. Pola promosi pariwisata yang konsumtif, lebih menonjolkan citra daripada membangun ekosistem wisata yang berbasis nilai lokal dan berdampak jangka panjang.

4. Tidak adanya program konkret regenerasi budaya lokal, pelestarian warisan Melayu, maupun pengembangan ekowisata berbasis pulau-pulau kecil.

β€œYang dibangun baru panggung dan spanduk, bukan dampak. Regeneratif macam apa kalau masyarakat pesisir masih ditinggalkan?” sindir Sas Joni.

GAMNR mendesak pemerintah daerah untuk tidak hanya fokus pada presentasi dan citra, tetapi mulai merancang kebijakan pariwisata yang berdampak nyata, inklusif, dan berpihak pada masyarakat lokal.

Reporter: Edy


Advertisement

Pos terkait