Geber Jilid II di Bea Cukai Tanjungpinang Terancam Memanas, Isu Kepemimpinan Eks FPI Jadi Sorotan

IMG 20250827 WA0002

TANJUNGPINANG | Go Indonesia.id– Aksi Gerakan Bersama (Geber) Jilid II yang dijadwalkan berlangsung pada 10 September 2025 di Kantor Bea Cukai Tanjungpinang diperkirakan akan jauh lebih besar dibandingkan aksi sebelumnya. Ribuan massa yang terdiri dari mahasiswa, organisasi masyarakat, hingga elemen sipil disebut siap turun ke jalan menuntut pemberantasan rokok ilegal serta transparansi kinerja Bea Cukai.

Namun, di tengah persiapan aksi, internal aliansi Geber justru diguncang persoalan serius.

Bacaan Lainnya

Advertisement

Sejumlah kelompok menyatakan kekecewaannya atas manuver tertutup yang dinilai mengkhianati semangat persatuan. Salah satu pemicu ketegangan adalah audiensi mendadak pada 25 Agustus 2025, yang dipercepat dari jadwal semula pukul 09.00 menjadi 08.00 pagi.

Lebih mengejutkan lagi, muncul surat pembatalan aksi yang ditandatangani penanggung jawab tanpa koordinasi penuh dengan seluruh elemen aliansi.

Keputusan sepihak ini memicu kemarahan sejumlah kelompok karena dianggap meruntuhkan kepercayaan.

Situasi kian panas setelah mencuat kabar adanya pertemuan inisiator Batam–Tanjungpinang tanpa melibatkan Geber Jilid I. Pertemuan itu memunculkan dugaan adanya agenda tersembunyi untuk mengubah arah gerakan.

Ketegangan bertambah ketika beredar isu bahwa kepemimpinan aksi Geber Jilid II akan dipegang oleh sosok eks Front Pembela Islam (FPI).

Informasi ini memicu perdebatan tajam, mengingat rekam jejak FPI kerap diwarnai kontroversi dalam menggerakkan massa.

β€œJika aksi nanti dipimpin figur kontroversial tanpa konsensus, fokus tuntutan soal rokok ilegal bisa kabur.

Publik bisa menilai ada agenda lain di balik gerakan ini,” ujar salah satu perwakilan aliansi.

Pengamat menilai, aliansi harus segera memperkuat komunikasi internal agar soliditas tetap terjaga. Jika tidak, aksi berpotensi berbalik arah menjadi kecaman publik.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Bea Cukai Tanjungpinang belum memberikan pernyataan resmi.

Namun, sumber internal menyebut institusi tersebut sudah menyiapkan langkah menghadapi potensi gelombang protes.

Aksi Geber Jilid II kini bukan hanya soal tuntutan pemberantasan rokok ilegal, melainkan juga menjadi ujian besar bagi aliansi: apakah mampu menjaga persatuan atau justru terpecah karena isu kepemimpinan dan manuver politik di balik layar.

Reporter: Edy


Advertisement

Pos terkait