TANJUNGPINANG | Go Indonesia.id — Gubernur Provinsi Kepulauan Riau bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) turun langsung meninjau proyek lanjutan penataan Taman Gurindam 12 di Kota Tanjungpinang, Jumat (19/7/25).
Kunjungan ini dilakukan sebagai respons terhadap kritik publik terkait keberadaan tembok pembatas setinggi satu meter yang dinilai mengganggu fungsi area publik.
Sorotan sebelumnya datang dari Gerakan Anak Melayu Negeri Riau (GAMNR), yang menilai desain tembok tersebut menutup pemandangan pesisir dan mengurangi kenyamanan pengunjung dalam menikmati panorama laut dan matahari terbenam — dua elemen alami yang menjadi daya tarik utama kawasan tersebut.
Ketua GAMNR, Sas Joni (Said Ahmad Syukri), mengapresiasi kesediaan Gubernur dan Kadis PU untuk turun ke lapangan dan mendengar langsung aspirasi warga.
> “Ini menunjukkan bahwa Pemerintah Provinsi Kepri tidak anti-kritik, dan justru terbuka terhadap masukan masyarakat. Ini adalah langkah maju dalam mewujudkan tata kelola ruang publik yang partisipatif,” ujar Sas Joni kepada Go Indonesia.id.
GAMNR menekankan bahwa penataan ruang terbuka publik seperti Taman Gurindam 12 harus mengedepankan prinsip keterbukaan, aksesibilitas, dan estetika. Menurut mereka, desain yang baik harus mendukung kenyamanan masyarakat, bukan justru membatasi interaksi dengan alam dan ruang bersama.
> “Taman ini dibangun dari uang rakyat. Maka sudah sepatutnya rakyat pula yang dilibatkan dalam pengawasan dan pengambilan keputusan di setiap tahap pembangunannya,” tegas Sas Joni.
Ia juga berharap kunjungan pejabat daerah ini tidak hanya bersifat simbolik, tetapi diikuti dengan penyesuaian desain yang lebih ramah publik. GAMNR sendiri menyatakan tetap mendukung penuh revitalisasi Taman Gurindam 12 selama prosesnya melibatkan partisipasi masyarakat dan memperhatikan nilai-nilai budaya lokal.
Taman Gurindam 12 merupakan salah satu ikon wisata dan ruang terbuka hijau di Tanjungpinang. Kawasan ini sebelumnya telah direvitalisasi dan menjadi magnet baru bagi warga dan wisatawan, terutama karena lokasinya yang strategis menghadap laut.
Kunjungan Gubernur Kepri kali ini menjadi harapan baru bagi masyarakat agar pengembangan kawasan publik dilakukan secara inklusif, berkelanjutan, dan tidak kehilangan ruh ke-Melayuan yang menjadi identitas kota Tanjungpinang.
Reporter: Edy
Editor: Redaksi Go Indonesia