Gubernur Kepri Sampaikan Usulan FTZ Bintan-Karimun dan Jembatan Babin ke Wapres Gibran

IMG 20250910 WA0169

BATAM  | Go Indonesia.id– Kunjungan kerja Wakil Presiden (Wapres) RI, Gibran Rakabuming Raka, ke Batam pada Rabu 10 September 2025 dimanfaatkan oleh Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, untuk menyampaikan sejumlah usulan strategis.

Ansar dengan tegas mendorong agar status Free Trade Zone (FTZ) tidak hanya berlaku di Batam, tetapi juga diperluas ke Pulau Bintan dan Karimun.

Bacaan Lainnya

Advertisement

Ia menilai, kebijakan itu akan mempercepat arus investasi dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih merata.

“Kalau Batam, Bintan, dan Karimun sama-sama menjadi FTZ, maka laju investasi pasti lebih kencang. Dampaknya, ekonomi Kepri akan ikut melonjak,” ujar Ansar usai mendampingi Wapres Gibran dalam agenda silaturahmi bersama komunitas ojek online (ojol) di Restoran Barelang Seafood, Batam.

Ia menambahkan, usulan tersebut sebenarnya sudah lama diajukan ke pemerintah pusat. Namun, hingga kini masih menunggu respons resmi.

“Kami sudah sampaikan sejak tiga atau empat tahun lalu. Harapan kami kali ini bisa segera ditindaklanjuti,” terangnya.

Selain soal FTZ, Ansar juga menekankan pentingnya percepatan pembangunan Jembatan Batam-Bintan (Babin).

Menurutnya, jembatan ikonik itu akan menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi wilayah, sekaligus memperkuat posisi Batam dan Bintan sebagai kawasan strategis nasional.

“Saat ini finalisasi desain masih berjalan. Targetnya akhir tahun bisa selesai, sehingga segera masuk tahap lelang. Kalau jembatan terwujud, otomatis Batam dan Bintan harus sama-sama berstatus FTZ,” ungkap Ansar.

Sementara itu, Kapolda Kepri Irjen Pol. Asep Safrudin memastikan kunjungan Wapres Gibran berjalan lancar. Ia menjelaskan, pengamanan dilakukan secara ketat oleh gabungan TNI-Polri dengan menurunkan sekitar 500 personel di sepanjang rute kunjungan.

“Alhamdulillah kegiatan berjalan aman. Kehadiran Wapres di Kepri ini sekaligus menjadi bukti bahwa daerah kita kondusif. Ini penting, bukan hanya bagi masyarakat, tetapi juga untuk meyakinkan investor,” tutup Irjen Asep.*

Redaksi


Advertisement

Pos terkait