Harga Ayam di Tanjungpinang Tembus Rp60 Ribu per Kilo, Warga Keluhkan Minimnya Intervensi Pemko Jelang Nataru

IMG 20251217 WA0150

TANJUNGPINANG | Go Indonesia.id – Harga ayam potong di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, kembali mengalami kenaikan signifikan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Di sejumlah pasar tradisional, harga ayam dilaporkan menembus Rp60.000 per kilogram, kondisi yang menuai keluhan warga karena dinilai minimnya intervensi dari Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang.(17/12/25)

Bacaan Lainnya

Advertisement

Advertisement

Kenaikan harga tersebut dipicu oleh menipisnya pasokan di tingkat pedagang. Sejumlah penjual daging ayam mengungkapkan bahwa lonjakan harga telah terjadi sejak beberapa bulan terakhir, bersamaan dengan semakin terbatasnya stok di pasar.

“Biasanya kami bisa menjual sekitar 100 kilogram per hari, sekarang justru di bawah 50 kilogram karena stok memang menipis,” ujar salah seorang pedagang ayam di pasar tradisional Tanjungpinang.

Tingginya permintaan menjelang hari besar keagamaan disebut sebagai faktor utama yang menyebabkan pasokan berkurang. Namun, masyarakat menilai kondisi tersebut seharusnya dapat diantisipasi lebih awal oleh pemerintah daerah karena merupakan fenomena rutin yang terjadi setiap tahun.

Selain ayam potong, sejumlah bahan pokok lainnya juga mengalami kenaikan harga. Bawang putih saat ini dijual dengan harga mencapai Rp48.000 per kilogram, sementara bawang impor asal Birma berkisar Rp38.000 per kilogram. Sayur-mayur seperti wortel juga melonjak tajam dari harga normal sekitar Rp18.000 menjadi Rp38.000 per kilogram. Bahkan, bawang Jawa dilaporkan mengalami kekosongan di sejumlah pasar.

Di tengah kondisi tersebut, beredar informasi di media sosial Facebook terkait pelaksanaan pasar murah oleh Pemko Tanjungpinang. Namun, kegiatan tersebut hanya berlangsung selama satu hari, sehingga menuai kritik dari masyarakat.

“Yang kami butuhkan bukan pasar murah sehari, tapi solusi yang menyentuh akar persoalan,” tulis salah seorang warga dalam kolom komentar unggahan tersebut.

Masyarakat berharap Wali Kota Tanjungpinang turun langsung melakukan inspeksi pasar bersama Satuan Tugas (Satgas) Pangan dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Menurut warga, lonjakan harga jelang Nataru merupakan persoalan yang bersifat rutin dan terjadwal, sehingga memerlukan langkah antisipatif yang lebih serius.

Selain itu, Pemko Tanjungpinang juga diminta lebih aktif memantau jalur distribusi komoditas dengan melibatkan pihak Bea Cukai, pelabuhan, serta instansi terkait guna memastikan kelancaran pasokan sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan perdagangan.

Di tengah tekanan ekonomi akibat kenaikan harga kebutuhan pokok, masyarakat juga dihadapkan pada isu rencana kenaikan tarif parkir kendaraan bermotor. Tarif parkir roda dua disebut-sebut akan naik dari Rp1.000 menjadi Rp2.000, sementara roda empat dari Rp2.000 menjadi Rp4.000. Wacana ini dinilai akan semakin membebani masyarakat yang saat ini sudah tertekan oleh mahalnya harga bahan pokok.

Masyarakat berharap Pemko Tanjungpinang dapat lebih peka dan hadir secara nyata dalam mengendalikan harga kebutuhan pokok serta menjaga daya beli warga, khususnya menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

Reporter: Edy


Advertisement

Pos terkait