BATAM | Go Indonesia.id– Ketua DPD IWO Indonesia (IWOI) Kabupaten Natuna, Baharullazi, bersama tim, mendatangi Pangkalan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Batam yang berlokasi di Setokok Jembatan Dua Barelang.
Kunjungan ini bertujuan untuk menyampaikan keluhan nelayan Sedanau, khususnya nelayan kecil, yang saat ini tengah menghadapi tekanan besar di wilayah penangkapan mereka.(09/5/25).
Advertisement
Dalam pertemuan tersebut, Baharullazi menyampaikan bahwa nelayan di Natuna, terutama di Sedanau, kini berada dalam kondisi sulit.
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dipenuhi oleh kapal ikan asing (KIA), sementara wilayah perairan di sekitar pulau-pulau kecil didominasi oleh kapal cumi dan kapal longkong berkapasitas di atas 20 GT.
Kondisi ini membuat nelayan lokal kesulitan mendapatkan hasil tangkapan.
“Ikan hidup sulit laku, sementara harapan kami agar nelayan bagan dan pancing bisa mencari nafkah di laut sendiri kini semakin menipis.
Kapal-kapal besar beroperasi terlalu dekat, bahkan dalam radius 12 mil dari pulau kami,” ujar Baharullazi.
Pihak Pangkalan PSDKP Batam yang diwakili oleh tiga pejabat, yakni:
1. Heri Setiawan, S.Pi., M.Si.
2. Muslani, S.St.Pi., M.H.
3. Misdi, A.T., Mec.Dev.
menyambut baik kunjungan tersebut dan menyampaikan terima kasih atas kedatangan tim dari Natuna.
Mereka menegaskan akan menampung seluruh keluhan yang disampaikan dan segera mengusulkan solusi ke pihak atasan.
“Kami memahami betul kondisi sulit yang dialami para nelayan lokal.
Namun, saat ini kami masih terkendala oleh terbatasnya anggaran, sehingga belum bisa bergerak secara maksimal.
Meskipun begitu, laporan ini akan kami tindak lanjuti secepatnya,” ujar perwakilan PSDKP.
Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi penyelesaian permasalahan nelayan di Natuna, khususnya di Sedanau, agar mereka bisa kembali melaut dengan aman dan adil di wilayah mereka sendiri.
Reporter ; AA
Advertisement
