Jaksa Agung Pimpin Rapat Satgas PKH: Soroti Krisis di Tesso Nilo

IMG 20250613 WA0035 scaled

JAKARTA | Go Indonesia.id – Jaksa Agung Republik Indonesia, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua I Pengarah Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH), memimpin rapat penting pada Jumat, 13 Juni 2025 di Gedung Utama Kejaksaan Agung, Jakarta. Agenda utama rapat adalah membahas penanganan kawasan hutan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Provinsi Riau yang mengalami kerusakan serius akibat perambahan dan aktivitas ilegal.

Dalam rapat tersebut, Jaksa Agung menyampaikan apresiasi atas capaian Satgas PKH yang telah berhasil menguasai kembali lahan hutan seluas lebih dari 1 juta hektar hingga awal Juni 2025. Meski demikian, perhatian khusus diberikan pada kondisi TNTN yang menurut data terakhir tinggal menyisakan sekitar 12 ribu hektar dari total 81 ribu hektar luas kawasan hutan.

Bacaan Lainnya

Advertisement

β€œPerambahan yang merusak ekosistem telah menghilangkan fungsi hutan sebagai rumah satwa dan paru-paru dunia,” ungkap Jaksa Agung dalam pidatonya.

Beragam persoalan kompleks mengemuka dalam diskusi. Mulai dari keberadaan perkebunan sawit ilegal yang menjadi sumber ekonomi utama masyarakat, hingga penerbitan dokumen palsu seperti SKT, KTP, dan SHM di dalam kawasan hutan. Tak hanya itu, konflik antara manusia dan satwa liar seperti gajah dan harimau juga terus meningkat.

β€œPermasalahan di Tesso Nilo bukan hanya isu lingkungan, tapi juga menyangkut aspek sosial dan ekonomi yang saling terkait,” tegas Jaksa Agung.

Pemerintah bahkan telah membangun berbagai fasilitas publik seperti sekolah, tempat ibadah, dan jaringan listrik di dalam TNTN, memperlihatkan kompleksitas penanganan yang dibutuhkan. Oleh karena itu, Jaksa Agung meminta seluruh pihak yang hadir untuk bersinergi, menyatukan visi dan tanggung jawab agar relokasi penduduk dan penguasaan kembali kawasan dapat berjalan tanpa hambatan.

Turut hadir dalam rapat ini Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh, serta jajaran TNI, Polri, pemerintah daerah Riau, dan unsur Forkopimda. Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan mampu mewujudkan solusi konkret yang tak hanya menyelamatkan TNTN, tetapi juga menjadi model nasional dalam penanganan kawasan hutan yang kritis.

“Keberhasilan di Tesso Nilo harus menjadi contoh nasional. Ini soal masa depan lingkungan dan keberlanjutan hidup bangsa,” pungkas Jaksa Agung menutup rapat.

Sumber : Puspenkum kejagung RI
Reporter : Iskandar


Advertisement

Pos terkait