NATUNA | Go Indonesia.id_ Saudari Junita secara terbuka menyampaikan permohonan maaf kepada dua media online yang diduga telah disinggung melalui unggahan status WhatsApp miliknya.
Kegiatan klarifikasi dan permohonan maaf tersebut berlangsung di Balai Pertemuan Desa Limau Manis, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna, pada Senin, (15 /12/ 2025).
Kegiatan tersebut difasilitasi oleh Pemerintah Desa Limau Manis dan dihadiri oleh Camat Bunguran Timur Laut, Bhabinkamtibmas, Babinsa, serta Danpos Sektor BTL, sebagai bentuk upaya penyelesaian persoalan secara musyawarah dan kekeluargaan.
Dalam pernyataannya di hadapan unsur pemerintah, TNI-Polri, serta pihak terkait, Junita menyampaikan permohonan maaf secara terbuka.
Saya atas nama Junita meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak media yang merasa tersinggung atas kesalahan yang telah saya unggah di status WhatsApp saya,โ ujarnya.
Junita mengakui bahwa unggahan status WhatsApp dan menyatakan penyesalan atas dampak yang ditimbulkan. Ia juga berjanji kejadian serupa tidak akan terulang kembali di kemudian hari.
Sementara itu, Camat Bunguran Timur Laut dalam keterangannya menyampaikan apresiasi atas penyelesaian persoalan tersebut yang dilakukan secara damai.
Kami mengapresiasi penyelesaian secara musyawarah dan kekeluargaan ini. Permohonan maaf yang disampaikan secara terbuka diharapkan dapat menjadi pembelajaran bersama agar masyarakat lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak menimbulkan kesalahpahaman di kemudian hari,โ ujar Camat.
Camat juga mengimbau masyarakat agar senantiasa menjaga etika dalam bermedia sosial, saling menghormati, serta mengedepankan komunikasi yang baik demi terciptanya situasi yang aman dan kondusif di wilayah Kecamatan Bunguran Timur Laut.
Pihak Pemerintah Desa Limau Manis berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bersama, khususnya dalam penggunaan media sosial, serta dapat mempererat hubungan baik antara masyarakat dan insan pers.
Dengan adanya klarifikasi dan permohonan maaf tersebut, seluruh pihak sepakat menyelesaikan persoalan ini secara damai dan menjaga kondusivitas di tengah masyarakat.
Reporter : Baharullazi







