BATANGHARI | Go Indonesia.id – Kebakaran besar melanda sumur minyak ilegal di Desa Jebak, Dusun Senami, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, pada Sabtu (11/01/2025).
Insiden ini disebut sebagai kebakaran sumur minyak ilegal terbesar dengan jumlah titik terbanyak di kawasan tersebut.
Berdasarkan pantauan di lapangan, peristiwa ini kembali membuka tabir aktivitas mafia minyak ilegal yang selama ini merajalela.
Nama Asiang Bonar, yang disebut-sebut sebagai gembong mafia minyak ilegal terbesar di Dusun Senami, menjadi sorotan utama.
Informasi yang dihimpun dari sumber media dan perangkat Desa menyebutkan bahwa Asiang Bonar memiliki banyak sumur minyak ilegal di Dusun Senami.
Bahkan, ia diduga memiliki jaringan koordinasi lintas profesi yang kuat di Kota Jambi dan Kabupaten Batanghari.
Perangkat Desa berinisial “J” mengungkapkan bahwa Asiang Bonar tidak hanya bertindak sebagai pemodal utama, tetapi juga mengendalikan seluruh operasi drilling illegal di wilayah tersebut.
“Nama Asiang Bonar bahkan dikabarkan dibekingi oleh seorang Aparat Penegak Hukum (APH) berpangkat AKP yang masih aktif berdinas di dalam Kota Jambi,” ungkapnya.
Menurut saksi mata, meski kebakaran sumur minyak ilegal terjadi, Asiang Bonar terlihat tenang dan tetap berada di lokasi kejadian.
Kondisi ini memicu pertanyaan Publik tentang ketidakmampuan Aparat Penegak Hukum (APH)untuk menangkap sosok yang diduga menjadi dalang utama aktivitas minyak ilegal tersebut.
“Apakah APH terkait benar-benar tidak mampu menangkap Asiang Bonar yang diduga menjadi gembong mafia drilling illegal terbesar di Desa Jebak, Dusun Senami??” tutup “J”.
Kebakaran ini kembali menegaskan perlunya tindakan TEGAS dari pihak berwenang terhadap aktivitas minyak ilegal yang membahayakan lingkungan dan masyarakat sekitar.
Selain itu, transparansi Aparat Penegak Hukum (APH) menjadi tuntutan masyarakat untuk membongkar jejaring mafia yang melibatkan pihak-pihak berpengaruh.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak kepolisian maupun Pemerintah terkait keterlibatan Asiang Bonar dalam kasus ini.
Masyarakat berharap insiden kebakaran ini menjadi momentum untuk menghentikan Praktik minyak ilegal di Daerah tersebut.(Tim)
*Redaksi*