MANOKWARI | Go Indonesia.id _Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Papua Barat, Judson Ferdinandus Waprak, menyampaikan kecaman keras terhadap pernyataan kontroversial yang dikeluarkan oleh beberapa kelompok kecil di wilayah Papua Barat Daya (PBD).
Pernyataan tersebut mengandung narasi separatis dan mengklaim berdirinya Negara Federal Republik Papua Barat (NFRPB). Waprak menegaskan bahwa pernyataan-pernyataan tersebut bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi di Indonesia.(22/4/25)
Dalam keterangan persnya di Manokwari, Waprak menjelaskan keprihatinannya terhadap pernyataan yang disampaikan oleh kelompok-kelompok tersebut, yang menurutnya tidak mewakili aspirasi seluruh masyarakat Papua Barat.
Ia menekankan pentingnya klarifikasi dari pihak berwenang untuk mencegah penyebaran informasi yang menyesatkan dan berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban umum.
“Pernyataan-pernyataan ini sangat memprihatinkan. Mereka mengklaim mewakili Papua Barat, namun pandangan mereka tidak mencerminkan aspirasi mayoritas masyarakat kami,” ujar Waprak.
“Saya meminta kepada pihak berwajib untuk segera menindaklanjuti dan mengklarifikasi pernyataan-pernyataan tersebut.
Jangan sampai pernyataan-pernyataan ini menimbulkan keresahan dan mengganggu stabilitas keamanan di Papua Barat.”
Waprak juga menyoroti penggunaan nama Papua Barat dalam konteks pernyataan tersebut.
Ia mengingatkan bahwa Papua terdiri dari enam provinsi, dan pernyataan kelompok kecil di PBD tidak seharusnya dianggap mewakili seluruh wilayah Papua Barat.
Ia menekankan pentingnya menjaga kedamaian dan kerjasama di antara berbagai elemen masyarakat Papua Barat untuk membangun daerah.
“Papua Barat saat ini sedang dalam kondisi damai dan aman. Kita sedang membangun daerah ini bersama-sama.
Pernyataan-pernyataan ini dapat mengganggu proses pembangunan tersebut,” tegas Waprak.
“Saya berharap masyarakat Papua Barat tidak terpengaruh oleh pernyataan-pernyataan yang provokatif dan memecah belah.”
Lebih lanjut, Waprak mengajak semua pihak untuk menggunakan jalur demokrasi yang tepat dalam menyampaikan aspirasi.
Ia menekankan pentingnya dialog dan musyawarah untuk menyelesaikan perbedaan pendapat dan membangun Papua Barat yang lebih baik.
“Kita hidup di negara demokrasi. Mari kita selesaikan perbedaan pendapat melalui jalur yang tepat, bukan dengan pernyataan-pernyataan sepihak yang berpotensi menimbulkan konflik,” imbau Waprak.
Waprak juga menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban.
Ia mengajak semua elemen masyarakat, termasuk tokoh adat, tokoh agama, pemuda, dan perempuan, untuk bersama-sama menjaga kedamaian dan mendukung pembangunan di Papua Barat.
Ia juga berharap agar semua pihak dapat mendukung penuh program Otonomi Khusus (Otsus) Papua yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua.
Di akhir pernyataannya, Waprak mengajak masyarakat Papua Barat untuk tetap kompak dan menjaga persatuan di bulan penuh makna bagi umat Kristen.
Ia berharap semua pihak dapat menciptakan suasana kondusif untuk mendukung pembangunan daerah dan mencegah penyebaran informasi yang dapat memecah belah.
Reporter : Iskandar