TANJUNGPINANG | Go Indonesia.id– Ketua Yayasan Mualaf Pintar Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Ustaz Muhammad Al Fathoni, menyampaikan arah dan program strategis yayasan ke depan, termasuk rencana pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) khusus mualaf yang akan digelar di Batam pada 20 Oktober mendatang.
Dalam wawancara bersama media, Ustaz Al Fathoni mengungkapkan bahwa yayasan yang dipimpinnya sejak 2017 telah membina lebih dari 2.100 mualaf di seluruh wilayah Kepri, seperti Tanjungpinang, Bintan, Batam, dan Karimun. Namun, baru sekitar 30% dari mereka yang sudah mampu menjalankan ibadah salat dan membaca Al-Qur’an secara baik dan benar.
“Kami mendirikan yayasan ini berdasarkan hasil riset saya pada tahun 2012 saat menyusun tesis S2 tentang pembinaan mualaf di Kepri. Ternyata banyak mualaf yang tidak mendapatkan pembinaan lanjutan setelah syahadat. Ada yang tidak bisa salat, ada yang belum bisa mengaji,” ungkap Al Fathoni.
Yayasan Mualaf Pintar, yang telah terdaftar resmi di Kementerian Hukum dan HAM, kini tengah mempersiapkan program 5 tahunan berupa MTQ Mualaf Center di tingkat provinsi. Kegiatan ini akan dimulai di Tanjungpinang, lalu berlanjut ke Bintan dan Batam. Setelah itu, akan dikembangkan ke tingkat nasional.
“Kegiatan MTQ ini sebelumnya sudah pernah dilakukan di Jakarta, Yogyakarta, dan Bali. Kini kami ingin menghidupkan semangat yang sama di Kepri, sebagai bagian dari pembinaan spiritual mualaf,” jelasnya.
Terkait dukungan pemerintah, Ustaz Al Fathoni menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan audiensi dengan DPRD Provinsi Kepri. “Alhamdulillah, sambutan dari DPRD cukup positif. Namun, secara realisasi, kami masih menunggu bantuan konkret. Selama ini, kegiatan banyak didukung oleh para donatur,” tambahnya.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama kaum muslimin, untuk mendukung program pembinaan ini. Menurutnya, tantangan terbesar dalam pembinaan mualaf bukan hanya dana, tapi juga tenaga pengajar dan pendamping yang konsisten.
“Kami tidak bisa berjalan sendiri. Kami berharap lebih banyak pihak ikut ambil bagian dalam perjuangan ini, agar para mualaf bisa benar-benar teguh dalam Islam dan menjadi bagian aktif dalam masyarakat,” tutupnya.
Reporter: Edy
Editor: Redaksi Go Indonesia