LINGGA | Go Indonesia.id – Kepala Desa Pekajang, Azmi Jailani, menyampaikan kekhawatiran masyarakatnya terkait dampak ombak besar yang telah menyebabkan abrasi serius di wilayah pesisir desa.
Situasi ini diperburuk oleh cuaca ekstrem yang kerap melanda kawasan tersebut, termasuk angin kencang dan curah hujan tinggi.(15/1/25)
Menurut Azmi, hampir 90 persen masyarakat Desa Pekajang menggantungkan hidup dari hasil laut sebagai nelayan.
Namun, sarana pendukung seperti alat tangkap ikan yang memadai masih sangat minim.
Hal ini menghambat peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat pesisir.
“Kami sangat berharap pemerintah daerah kabupaten dan pemerintah provinsi dapat membantu kami dengan menyediakan alat tangkap nelayan yang memadai.
Jika kebutuhan ini terpenuhi, perekonomian masyarakat desa pasti akan terangkat,” ujar Azmi.
Ia menambahkan, cuaca ekstrem beberapa hari terakhir telah menunjukkan dampak nyata bagi masyarakat nelayan.
Bibir pantai di Desa Pekajang kini mengalami abrasi yang cukup parah.
Oleh karena itu, pembangunan breakwater menjadi kebutuhan mendesak untuk melindungi area pesisir dan memberikan tempat labuh yang aman bagi perahu dan sampan nelayan.
“Kami meminta perhatian khusus dari pemerintah untuk segera membangun breakwater.
Ini bukan hanya untuk melindungi desa kami, tetapi juga untuk mendukung keberlanjutan ekonomi masyarakat,” tambah Azmi.
Reporter: Edy