Operasi Pencarian Korban Banjir Bandang Pegunungan Arfak: Empat Penambang Emas Ilegal Masih Hilang

IMG 20250526 WA0009

PEGUNUNGAN ARFAK |  Go Indonesia.id _Upaya pencarian empat penambang emas ilegal yang hilang akibat banjir bandang di Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, masih terus berlanjut. Tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Basarnas, BPBD, dan masyarakat setempat hingga Jumat (23/5/2025) masih berjuang keras di tengah medan yang sulit dan kondisi alam yang belum stabil. Bencana alam ini telah menelan korban jiwa, dengan total 20 orang dilaporkan hilang.

Fokus pencarian saat ini terpusat di sepanjang aliran Sungai Kuskus, Kampung Jim, yang merupakan area terdampak paling parah. Tim gabungan telah bekerja tanpa henti, siang dan malam, untuk menemukan para korban yang masih hilang. Hingga saat ini, tim telah berhasil menemukan 15 jenazah korban, 11 di antaranya telah berhasil diidentifikasi. Namun, pencarian belum berhenti, dan tim tetap berkomitmen untuk menemukan empat korban yang masih dinyatakan hilang.

Bacaan Lainnya

Advertisement

Tim gabungan yang terlibat dalam operasi pencarian ini terdiri dari personel yang terlatih dan berpengalaman, termasuk:

– Kodim 1812/Pegaf: 21 personel dipimpin langsung oleh Dandim 1812/Pegaf, Letkol Czi W.I. Dhanu Abidin.
– Yonif 761/KA: 30 personel dari Ton PRCPB, dibawah komando Letda Ckm Indra.
– Polres Pegaf: 28 personel yang dipimpin oleh Kapolres Pegaf, Kompol Bernadus Okoka.
– Polda Papua Barat: 23 personel dari Reskrim, dengan Ipda Ferdinand Nuname sebagai pemimpin tim.
– Basarnas: 12 personel yang dipimpin oleh Bapak Reza, Kasi Ops Basarnas.
– BPBD Provinsi Papua Barat: 10 personel di bawah komando Derek Apner, Kalak BPBD.
– BPBD Pegaf: 3 personel yang dipimpin oleh Ibu Yakomina Rumfabe, Plt. Kepala BPBD Pegaf.
– Masyarakat/Keluarga Korban: 13 orang turut serta membantu dalam pencarian.

Tim dilengkapi dengan peralatan yang memadai untuk mendukung operasi pencarian, termasuk tiga tandu, 100 kantong jenazah, masker dan sarung tangan medis, serta satu unit excavator untuk membantu proses evakuasi. Demi kelancaran operasi, dapur umum telah didirikan di rumah warga sekitar yang dikenal sebagai “Rumah Kaki Seribu”, dekat posko taktis.

Dandim 1812/Pegaf, Letkol Czi W.I. Dhanu Abidin, menyampaikan komitmennya untuk terus berupaya maksimal dalam pencarian korban. “Kami akan terus berjuang bersama tim gabungan hingga seluruh korban ditemukan,” tegasnya. “Doa dan dukungan dari seluruh masyarakat sangat kami butuhkan.”

Operasi pencarian ini dihadapkan pada tantangan medan yang berat dan kondisi alam yang masih labil. Namun, tim gabungan tetap optimis dan akan terus bekerja keras hingga empat korban yang masih hilang ditemukan. Semoga upaya pencarian ini segera membuahkan hasil dan memberikan kepastian kepada keluarga korban yang masih menanti.

Reporter : Iskandar


Advertisement

Pos terkait