PUNGGUR | Go Indonesia.id — Pelayanan di Pelabuhan ASDP Punggur, Batam, dan Pelabuhan ASDP Tanjung Uban, Bintan, dikeluhkan para penumpang.senin (9/6/25).
Sejak sistem pembelian tiket dialihkan ke platform daring melalui website resmi, banyak calon penumpang kesulitan mengakses layanan tersebut.
Meski sistem online dinilai efisien bagi sebagian pengguna, tidak semua masyarakat memiliki perangkat gawai atau memahami penggunaan aplikasi.
Hal ini menjadi kendala terutama bagi penumpang lanjut usia dan masyarakat yang tidak akrab dengan teknologi.
Pantauan GoIndonesia.id di lokasi, muncul pula dugaan praktik percaloan tiket yang marak terjadi, khususnya saat akhir pekan.
Di Pelabuhan Tanjung Uban, loket resmi diketahui tutup lebih awal, yakni pukul 17.00 WIB pada hari Sabtu, sementara jumlah penumpang yang ingin menyeberang ke Batam masih membludak.
Kondisi tersebut dimanfaatkan oleh sejumlah calo yang bebas menjual tiket di sekitar area pelabuhan.
Harga tiket dari para calo ini jauh lebih mahal dibandingkan tarif resmi, sehingga sangat membebani penumpang. Fenomena serupa juga ditemukan di Pelabuhan ASDP Punggur, Batam.
> “Banyak yang terpaksa beli tiket dari calo karena loket tutup dan kami tidak tahu cara beli tiket online. Banyak juga yang tidak punya HP,” ujar salah satu penumpang yang enggan disebutkan namanya.
Masyarakat berharap pihak ASDP bersama aparat kepolisian segera menindak praktik penjualan tiket ilegal dan memperbaiki sistem pelayanan di pelabuhan.
Selain itu, mereka mendorong dibukanya kembali layanan tiket manual di loket resmi untuk mempermudah akses bagi warga yang tidak terbiasa menggunakan teknologi.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak ASDP Pelabuhan Tanjung Uban maupun ASDP Punggur, Batam.
Reporter: Bobi
Editor: Redaksi GoIndonesia.id