Perempuan dan Mimpi”, Seruan Nona Lin untuk Perempuan agar Terus Berani Bermimpi di Tengah Tekanan Sosial

IMG 20251108 WA0007

SIKKA | Go Indonesia.id_ Melalui tulisannya berjudul “Perempuan dan Mimpi”, penulis muda Nona Lin menyuarakan refleksi mendalam tentang perjuangan perempuan dalam menjaga mimpi di tengah dunia yang masih sering membatasi dan meremehkan peran mereka.

Dalam tulisannya, Nona Lin menggambarkan perempuan sebagai sosok yang “ditulis Tuhan dengan tangan paling lembut”, membawa lautan mimpi dan harapan di dalam dirinya.sabtu (8/11/25).

Bacaan Lainnya

Advertisement

Advertisement

Ia menekankan bahwa perempuan bukan sekadar hadir untuk menghiasi dunia, melainkan menjadi alasan mengapa dunia terus berputar.

Namun, menurut Nona Lin, banyak perempuan masih dihadapkan pada tekanan sosial yang menuntut mereka untuk diam dan menerima keadaan, bukan untuk bermimpi dan berkembang.

“Ketika dunia meremehkannya, apakah ia layak untuk bermimpi?” tulis Nona Lin, menggambarkan pergulatan batin perempuan yang sering kali meragukan dirinya sendiri akibat stigma sosial.

Tulisan tersebut menyoroti bahwa tantangan terbesar bagi perempuan bukan hanya untuk mencapai mimpi, tetapi juga untuk tetap berdiri di tengah dunia yang meragukan kemampuannya.

Dalam konteks sosial, pandangan ini mencerminkan realitas banyak perempuan Indonesia yang masih berjuang menghadapi diskriminasi, tekanan budaya, dan keterbatasan kesempatan.

Nona Lin juga menyinggung soal beban ganda yang kerap dialami perempuan — tuntutan untuk selalu sempurna, bijak, kuat, dan sabar — sementara luka dan perjuangan mereka jarang dipahami.

“Perempuan sering kali dituntut untuk sempurna dalam segala hal, tapi tidak ada yang mengerti dengan lukanya,” tulisnya.

Bagi Nona Lin, mimpi perempuan bukan sekadar cita-cita pribadi, melainkan bentuk perlawanan terhadap sistem sosial yang mengekang.

Mimpi itu, katanya, menjadi napas kehidupan, sumber kekuatan, sekaligus simbol kebangkitan.

Ia menutup tulisannya dengan pesan inspiratif bahwa perempuan adalah sosok yang kuat meski kerap diragukan:

> “Ia bisa rapuh tetapi tidak hancur, ia bisa menangis tetapi tidak menyerah. Ia percaya bahwa mimpi yang tumbuh dari perjuangan dan tekad besar adalah cahaya bagi mereka yang dianggap lemah.”

Karya “Perempuan dan Mimpi” menjadi pengingat bahwa perjuangan perempuan untuk setara bukan hanya soal hak, tetapi juga soal keberanian menjaga harapan dan mimpi — meski dunia kadang berusaha membuat mereka diam.

Reporter : Desiteratio


Advertisement

Pos terkait