SERASAN,NATUNA| Go Indonesia.id – Sebuah pompong nelayan yang melakukan perjalanan dari Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, menuju Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, dilaporkan hilang kontak pada Minggu, 5 Januari 2025.
Hingga kini, ketiga orang di dalam kapal belum ditemukan. Proses pencarian terus dilakukan oleh Tim SAR gabungan dengan melibatkan berbagai pihak.
Kronologi Kejadian
Kejadian bermula ketika pompong nelayan yang berangkat dari Paloh pada pukul 04.00 WIB menuju Serasan mengalami kerusakan mesin di sekitar perairan Pulau Meredam, sekitar 30 mil laut dari Serasan. Kontak terakhir dengan kapal tersebut diterima pada Minggu sore, pukul 18.00 WIB. Setelah itu, tidak ada komunikasi lebih lanjut dengan para awak kapal.
Laporan mengenai kejadian ini diterima oleh Polsek Serasan dari seorang nelayan bernama Febri Yunanda, yang juga merupakan saksi dalam kasus ini.
Febri memberikan informasi terkait lokasi terakhir pompong dan identitas para korban yang berada di atas kapal.
Identitas Korban
Korban yang berada di atas pompong nelayan tersebut adalah:
1. Agel (19 tahun), warga Kampung Batu Berian, Desa Batu Berian, Kecamatan Serasan.
2. Nugi Aldi (17 tahun), ABK kapal, warga Kampung Air Ringau, Desa Air Ringau, Kecamatan Serasan Timur.
3. Rio (38 tahun), ABK kapal, warga Kampung Air Ringau, Desa Air Ringau, Kecamatan Serasan Timur.
Langkah Penanganan
Pihak berwenang bergerak cepat dengan melakukan langkah-langkah berikut:
1. Koordinasi antarinstansi: Unit SAR Serasan, Koramil Serasan, dan Posal Serasan bekerja sama untuk mengatur strategi pencarian.
2. Pengumpulan informasi: Polsek Serasan meminta keterangan dari pelapor dan pihak terkait untuk memastikan data akurat mengenai lokasi terakhir pompong.
3. Pengerahan Tim SAR Gabungan: Tim segera menuju lokasi yang diduga menjadi tempat terakhir pompong tersebut berada.
Tim SAR gabungan melibatkan tiga kapal motor (KM) dalam operasi pencarian:
KM Rico dengan kru Noni, Akad, Sandi, dan Yoyon.
KM Andita dengan kru Aan, Tommi, Sirotim, Yur, Andi Azwan, dan Yayan.
KM Samsudi dengan kru Samsudi, Mulyadi, Yatim, Aji, dan Zulkifli.
Tantangan dalam Pencarian
Cuaca buruk dan gelombang tinggi di perairan sekitar Pulau Meredam menjadi tantangan utama bagi tim pencari. Hingga berita ini diturunkan, pencarian masih terus dilakukan dengan fokus pada area sekitar titik dugaan hilangnya kontak kapal. Pihak berwenang juga melibatkan nelayan setempat yang akrab dengan medan perairan untuk mempercepat proses pencarian.
Pihak yang Terlibat
Koordinasi intensif dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk:
Personel Polsek Serasan: Bripda Bima Saputra dan Bripda Surochman.
Unit SAR Serasan: Kanit SAR Lonny S dan anggota.
Posal Serasan: Serda Anjas Sastra Irawan dan anggota.
Koramil Serasan: Serda Harahap.
Kades Air Ringau: Wendi.
Harapan dan Imbauan
Kapolsek Serasan dan Camat Serasan menyampaikan harapan besar agar seluruh korban dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat. Masyarakat diimbau untuk tidak menyebarkan informasi yang belum diverifikasi agar tidak menimbulkan keresahan. Selain itu, para nelayan yang beroperasi di sekitar lokasi kejadian diminta untuk melaporkan informasi apapun yang dapat membantu proses pencarian.
“Kami terus berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan korban. Seluruh tim gabungan bekerja keras, dan kami meminta doa dari seluruh masyarakat,” ujar Camat Serasan dalam keterangannya pagi ini.
Peran Penting Nelayan Lokal
Selain tim resmi, nelayan lokal juga turut membantu pencarian menggunakan kapal motor. Bantuan dari komunitas nelayan menjadi bukti nyata solidaritas masyarakat Serasan dalam menghadapi musibah ini.
Catatan: Informasi lebih lanjut akan disampaikan setelah ada perkembangan terbaru dari pihak berwenang.
Reporter : Baharullazi