Proyek Rp474 Juta Mangkrak, Screenhouse Hortikultura di Tanjab Barat Dibiarkan Terlantar

IMG 20250625 WA0059

TANJAB BARAT | Go Indonesia.id — Bangunan screenhouse hortikultura di Desa Tanah Tumbuh, Kecamatan Renah Mendaluh, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, kini menuai sorotan tajam. Proyek senilai Rp474.800.000 yang dibangun melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik bidang pertanian tahun anggaran 2024 itu kini mangkrak tanpa kejelasan pemanfaatan.

Meski berdiri megah, bangunan hasil pekerjaan PT Daya Sentosa Rekayasa itu tak ubahnya bangunan kosong tanpa fungsi. Tak ada aktivitas pertanian, tak ada tanaman, dan tak ada kejelasan soal siapa yang akan mengelolanya.

Bacaan Lainnya

Advertisement

“Sudah selesai dibangun, tapi tidak ada aktivitas. Tidak jelas mau dipakai siapa dan untuk apa,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa kondisi screenhouse kini mulai memprihatinkan. Rumput liar tumbuh di dalam dan di sekitar bangunan. Tak ada perawatan, karena belum ada serah terima resmi kepada kelompok tani penerima manfaat.

Fakta di lapangan menguatkan dugaan bahwa proyek ini dijalankan tanpa perencanaan teknis yang matang. Wakil ketua kelompok tani setempat menjelaskan bahwa bangunan tidak memiliki amper listrik sendiri, sehingga seluruh mesin blower tak dapat dijalankan. Saat pengetesan alat pun, pihak pelaksana hanya meminjam aliran listrik dari rumah warga sekitar.

Lebih lanjut, pendamping teknis yang dijanjikan dari Surabaya tak kunjung hadir, dan bibit tanaman yang dijanjikan juga belum tersedia. Akibatnya, kelompok tani yang seharusnya menerima manfaat dari proyek ini merasa dikecewakan.

“Kalau dibiarkan begini terus, ya pasti rusak sebelum sempat digunakan. Sayang sekali anggaran ratusan juta rupiah hanya untuk bangunan kosong,” keluh warga lainnya.

Ironisnya, ketua kelompok tani disebut sedang berada di Pekanbaru dan tidak bisa dihubungi, bahkan melalui aplikasi WhatsApp.

Hingga berita ini diterbitkan, tidak ada penjelasan resmi dari Dinas Pertanian Kabupaten Tanjung Jabung Barat, maupun pihak pelaksana proyek PT Daya Sentosa Rekayasa mengenai status dan pemanfaatan screenhouse tersebut.

Masyarakat berharap agar Pemerintah Daerah segera turun tangan, mengevaluasi, dan menjelaskan arah pemanfaatan proyek ini. Jangan sampai dana ratusan juta rupiah dari uang rakyat hanya menghasilkan bangunan mangkrak yang tak berguna.(*)

*Redaksi*


Advertisement

Pos terkait