Puluhan Warga Datangi Rumah Wartawan di Belinyu, Protes Pemberitaan Perkebunan Sawit

IMG 20250417 WA0000 1

BELINYU,BANGKA | Go Indonesia.id – Puluhan warga mendatangi rumah salah seorang wartawan berinisial AM di kawasan Air Mungkus, Kecamatan Belinyu, pada Selasa sore (15/04/2025). Kedatangan mereka dipicu oleh pemberitaan yang berkaitan dengan aktivitas perkebunan kelapa sawit di wilayah Pelaben, Desa Romodong Indah.

Warga merasa dirugikan akibat pemberitaan tersebut, karena dinilai berdampak pada keberlangsungan usaha perkebunan yang telah mereka jalani sejak lama. Sebelum menuju kediaman wartawan, warga lebih dahulu berkumpul di Kantor Polisi Belinyu untuk menyampaikan aspirasi mereka secara tertib.

Bacaan Lainnya

Advertisement

Aparat gabungan dari Polres Bangka, Polsek Belinyu, serta TNI Koramil Belinyu diterjunkan ke lokasi untuk menjaga situasi tetap aman dan kondusif. β€œKarena berita kalian, kami semua kena imbasnya. Mau apa lagi selain berkebun? Katanya kalian orang Belinyu,” teriak salah satu warga.

Kediaman AM yang berada di pinggir jalan mendadak dipenuhi warga yang datang untuk menyampaikan keluh kesah mereka. Dalam kesempatan tersebut, warga diberikan ruang untuk berdialog langsung dengan wartawan yang bersangkutan, disaksikan oleh aparat keamanan.

Suasana sempat memanas dengan lontaran kata-kata keras dan ekspresi kekecewaan dari warga. Bahkan, sebagai bentuk protes simbolik, warga meletakkan pohon palem di depan rumah wartawan tersebut.

Seorang pengusaha lokal yang kebetulan melintas turut memberikan pandangannya. Ia berharap peristiwa ini bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak. β€œIni jadi pelajaran penting. Jaga kondusivitas. Jangan sering-sering minta atau memberi informasi yang belum tentu benar. Kasihan masyarakat kecil yang hanya ingin bertahan hidup,” ucapnya.

Ia juga mengingatkan bahwa banyaknya media online saat ini membawa tantangan tersendiri bagi citra wartawan di mata masyarakat. Jika tidak disikapi dengan bijak, bisa menurunkan kepercayaan publik terhadap profesi jurnalis.

Kapolsek Belinyu, AKP Dr. Singgih Aditya Utama, membenarkan kejadian tersebut. “Situasi telah kami kendalikan, dan kami imbau semua pihak untuk menjaga ketertiban bersama,” ujarnya.

Meski mendapat protes, wartawan AM tetap tenang dan menerima kedatangan warga dengan sikap terbuka. Dialog berlangsung hingga warga menyampaikan semua unek-uneknya, lalu membubarkan diri dengan tertib.

Sementara itu, Ketua DPC Perpat Bangka, Bapak Erwin, menyampaikan harapannya kepada Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung agar mengubah status lahan perambahan yang selama ini diklaim sebagai hutan lindung menjadi hutan aplikasi (APL). Ia menilai kawasan tersebut telah berkembang menjadi pemukiman masyarakat dan akses jalan pun telah diaspal hingga ke Pantai Penyusuk.

β€œMohon kepada pemerintah daerah, anggota dewan, dan instansi terkait untuk memperjuangkan perubahan status lahan ini demi kepentingan warga,” tegas Erwin.

Reporter : Redi Sofian


Advertisement

Pos terkait