Susanto: Gelar Dato’ Setia Amanah Cerminkan Sosok Pemimpin yang Dekat dengan Anak Tempatan

IMG 20250617 WA0148

BATAM | Go Indonesia.id_ Istana Besar Madani di Gedung Nong Isa, Batam Center, dipenuhi sakralnya warna kuning‑emas saat Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri Kota Batam menabalkan dua pemimpin kota:

Wali Kota/Kepala BP Batam  Amsakar Achmad bergelar Dato’ Setia Amanah setelah prosesi pemasangan tanjak, selempang, pingat, penyerahan keris, serta pembacaan petuah adat oleh Ketua LAM, Dato’ Wira Setia Utama YM. H. Raja Muhamad Amin.

Bacaan Lainnya

Advertisement

Wakil Wali Kota/Wakil Kepala BP Batam Li Claudia Chandra dianugerahi gelar Dato’ Setia Bijaksana, ditabalkan oleh Dato’ Sari Herliani melalui pemasangan tudong manto dan selendang.

Kedua Dato’ baru kemudian menjalani tepuk tepung tawar; Amsakar mencium Al‑Qur’an didampingi sang istri, Erlita Amsakar.

Ketua LAM menegaskan ajakan melestarikan bahasa, musik, arsitektur, pakaian, dan legalitas kampung tua demi “membumikan Melayu” di Bandar Dunia Madani.

Menyikapi penabalan gelar adat Dato’ Setia Amanah kepada Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, oleh Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri Kota Batam, Persatuan Pemuda Tempatan (PERPAT) Kota Batam menyampaikan apresiasi tinggi serta dukungan penuh terhadap pengakuan tersebut.

Sekretaris PERPAT Kota Batam, Susanto, menilai gelar tersebut sangat layak disematkan kepada Amsakar, mengingat rekam jejaknya yang konsisten memperjuangkan hak-hak masyarakat lokal, memberdayakan pemuda tempatan, serta memuliakan nilai-nilai budaya Melayu dalam setiap kebijakan pembangunan kota Batam.

“Gelar Dato’ Setia Amanah bukan sekadar penghormatan simbolik, tapi cerminan dari dedikasi Pak Amsakar yang selama ini berjalan seiring dengan kepentingan anak tempatan,” ujar Susanto Sekretaris PERPAT Kota Batam, didampingi Pendiri PERPAT Saparudin Muda dan Ketua PERPAT Kota Batam, Wandi S. ketika dijumpai awak media oleh Boim.

PERPAT melihat sosok Amsakar sebagai pemimpin yang tak hanya hadir dalam seremoni, tetapi benar-benar hadir dalam denyut nadi masyarakat, baik melalui kebijakan ekonomi inklusif, dukungan terhadap kampung tua, maupun keberpihakan terhadap budaya dan pemuda lokal.

“Kami, pemuda tempatan, merasa memiliki dalam penabalan ini. Karena Amsakar adalah pemimpin yang dekat, mendengar, dan memberi ruang bagi kami tumbuh bersama membangun Batam,” tambahnya

PERPAT juga berharap momentum penabalan ini menjadi energi baru bagi seluruh pemangku kebijakan untuk terus mengarusutamakan budaya Melayu dan memperkuat identitas lokal di tengah pesatnya pembangunan Kota Batam sebagai kawasan internasional.

“Kami siap mendampingi dan menjaga marwah gelar ini bersama Dato’ Setia Amanah, agar adat tidak menjadi sekadar seremoni, tapi benar-benar hidup dalam kehidupan masyarakat Batam hari ini dan ke depan,” tutup Susanto.

Reporter : boim


Advertisement

Pos terkait