TEMBESI, BATAM | Go Indonesia.id – Tokoh pemuda Kelurahan Tembesi yang juga menjabat sebagai Sekretaris Perpat Kota Batam, Susanto S.IP, angkat bicara terkait aktivitas penimbunan lahan di wilayah Tembesi yang diduga mengabaikan aspek lingkungan dan sosial masyarakat pesisir. (Jumat, 20/6/2025)
Dalam wawancara dengan awak media, Susanto mengungkapkan keprihatinannya terhadap maraknya kegiatan pematangan lahan dan proses cut and fill oleh sejumlah perusahaan yang beroperasi di wilayah Tembesi.
Aktivitas tersebut, menurutnya, telah menyebabkan kerusakan ekosistem hutan mangrove dan mencemari lingkungan laut yang selama ini menjadi sumber mata pencaharian utama para nelayan setempat.
“Kami sebagai masyarakat tidak tahu menahu soal peruntukan lahan ini akan dijadikan apa. Tidak ada sosialisasi, tidak ada konsultasi publik kepada RT, RW, maupun tokoh masyarakat.
Tahu-tahu, hutan mangrove ditimbun, sungai kecil juga ikut ditimbun,” ungkap Susanto.
Ia meminta kepada pimpinan Kota Batam, mulai dari Wali Kota dan Wakil Wali Kota, serta Kepala dan Wakil Kepala BP Batam, agar meninjau ulang alokasi lahan yang diberikan kepada perusahaan maupun investor.
Menurutnya, proses pengambilan keputusan terkait alokasi lahan seharusnya dilakukan secara transparan dan melibatkan warga tempatan.
“Kami bukan anti-investasi, bahkan siap berkolaborasi. Tapi jangan sampai nasib nelayan dikorbankan.
Jika reklamasi dan penimbunan tidak dievaluasi, siklus alam dan pasang surut air laut akan terganggu, dan itu berdampak langsung pada mata pencaharian nelayan,” tambahnya.
Susanto juga menegaskan bahwa masyarakat tidak ingin hanya diberi kompensasi seadanya.
Ia berharap agar pemerintah dan pihak perusahaan menghormati hak masyarakat tempatan serta memperhatikan kelestarian lingkungan.
Lebih lanjut, ia mengajak para wakil rakyat, baik di DPRD Kota Batam, DPRD Provinsi Kepri, maupun DPR RI, untuk turun langsung ke lapangan dan mendengarkan aspirasi warga.
Saya berharap ada forum dengar pendapat (RDP) bersama instansi terkait guna membahas permasalahan ini secara terbuka dan solutif.
Reporter: Boim