PEKANBARU | Go Indonesia.id β TNI Angkatan Udara kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau. Melalui Satuan Tugas Udara Karhutla yang dipimpin langsung oleh Danlanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Abdul Haris, MM. Pol., MM. O.A.S., kekuatan udara dikerahkan secara maksimal sebagai respons atas meningkatnya titik api di sejumlah wilayah.
Berdasarkan data terbaru, sebanyak 207 titik api terdeteksi tersebar di berbagai kabupaten di Riau. Konsentrasi titik panas tertinggi berada di Rokan Hilir (110 titik), disusul Rokan Hulu (63 titik), Pelalawan (20 titik), serta Siak dan Bengkalis masing-masing enam titik, dan Kampar dua titik.
Atas kondisi tersebut, Pemerintah Provinsi Riau telah menetapkan status Tanggap Darurat Karhutla, guna mempercepat langkah mitigasi dan penanganan lapangan.
Menindaklanjuti status darurat ini, TNI AU langsung mengaktifkan operasi udara skala penuh melalui Satgas Udara. Saat ini, kekuatan udara yang dikerahkan meliputi :
– 2 helikopter patroli,
– 3 helikopter water bombing, dan
– 2 pesawat modifikasi cuaca milik BNPB.
Operasi difokuskan ke wilayah-wilayah rawan yang sulit dijangkau oleh tim darat, terutama di lahan gambut yang sangat rentan terbakar. Dalam waktu dekat, akan ada penambahan 1 pesawat modifikasi cuaca dan 2 helikopter water bombing untuk memperluas jangkauan pemadaman.
Marsma TNI Abdul Haris menegaskan pentingnya sinergi antarinstansi dalam menangani bencana Karhutla.
βInsya Allah, api akan segera padam,β ujarnya optimis.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, karena perbuatan tersebut melanggar hukum dan mengancam keselamatan lingkungan serta masa depan generasi mendatang.
TNI AU menegaskan bahwa operasi akan terus digencarkan hingga seluruh titik api berhasil dipadamkan, dan Riau kembali terbebas dari ancaman kabut asap.(*)
Didik Desmanto, SH
Kaperwil Riau