JAKARTA | Go Indonesia.id _Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mempercepat pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen guna mendorong konektivitas kawasan segitiga emas Joglosemar (Yogyakarta–Solo–Semarang) sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar.
Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan, keberadaan tol sepanjang lebih dari 75 kilometer ini akan menjadi pengungkit utama pertumbuhan wilayah. “Jalan tol ini akan mempercepat mobilitas dan membuka peluang ekonomi baru. Akses ke destinasi wisata seperti Borobudur juga menjadi lebih mudah, sehingga diharapkan bisa meningkatkan jumlah wisatawan dan pertumbuhan ekonomi lokal,” kata Dody dalam keterangan tertulis, Senin, 2 Juni 2025.
Tol Yogyakarta–Bawen dibangun oleh PT Jasamarga Jogja Bawen dengan nilai investasi sebesar Rp14,26 triliun, termasuk biaya konstruksi sebesar Rp10,65 triliun. Proyek ini merupakan bagian dari jaringan Tol Trans Jawa yang akan menghubungkan Tol Semarang–Solo dengan Tol Solo–Yogyakarta–Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulon Progo.
Direktur Jenderal Bina Marga, Roy Rizali Anwar, menyebut proyek ini terdiri dari enam seksi. Seksi 1 (JC Sleman–SS Banyurejo) sepanjang 8,80 km mencatat progres pembebasan lahan sebesar 96,73% dan progres konstruksi 77,32%. Seksi 2 (SS Banyurejo–SS Borobudur) sepanjang 15,20 km telah membebaskan lahan 91,60%, disusul Seksi 3 (SS Borobudur–SS Magelang) sepanjang 8,10 km dengan 73,20% lahan bebas.
Sementara itu, Seksi 4 (SS Magelang–SS Temanggung) sepanjang 16,65 km baru membebaskan lahan sebesar 36,54%, Seksi 5 (SS Temanggung–SS Ambarawa) sepanjang 21,39 km baru 11,25%, dan Seksi 6 (SS Ambarawa–JC Bawen) sepanjang 4,98 km mencatat progres lahan 95,8% dan konstruksi 61,40%.
“Untuk saat ini, Seksi 1 ditargetkan rampung pada kuartal II tahun 2026, sedangkan Seksi 6 diproyeksikan selesai lebih awal pada kuartal IV tahun 2025,” kata Roy. “Kami terus mendorong percepatan pembebasan lahan untuk seksi lainnya agar konstruksi bisa dimulai dan proyek selesai pada 2027 hingga 2028.”
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Wilan Oktavian menambahkan bahwa percepatan proyek ini memerlukan sinergi dengan para pemangku kepentingan, terutama Komisi V DPR RI dan pemerintah daerah.
“Kami mohon dukungan penuh agar pembangunan berjalan lancar dan manfaatnya dapat dirasakan masyarakat luas,” ujar Wilan.
Reporter : Iskandar