JAMBI | Go Indonesia.id – Seorang warga Suku Anak Dalam (SAD) asal Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, tewas usai mengalami pengeroyokan di Desa Betung Bedarah Barat, Kecamatan Tabir, Kabupaten Tebo, pada Selasa (29/4/2025).
Korban berinisial PL (27) mengembuskan napas terakhir setelah sempat mendapatkan perawatan di RSUD Sultan Thaha Saifuddin Tebo. Sementara satu korban lainnya, BP (25), selamat dan masih menjalani perawatan di rumah sakit. Seorang lagi berhasil melarikan diri dari lokasi kejadian.
Kepolisian Daerah (Polda) Jambi bergerak cepat dan dalam waktu 24 jam berhasil menangkap dua tersangka pengeroyokan, yakni NK (60) dan HD (43), yang merupakan warga sekitar lokasi kejadian. Keduanya ditangkap pada Jumat (2/5/2025).
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jambi, Kombes Pol Manang Soebeti, menjelaskan peristiwa bermula dari dugaan pencurian berondolan sawit milik perusahaan kelapa sawit PT Persada Hidup Kahuripan (PT PHK) Makin Grup. Patroli gabungan antara sekuriti perusahaan dan warga menemukan beberapa warga SAD di area kebun.
“Saat itu korban hanya sedang duduk-duduk dan belum ada tindakan pencurian. Namun terjadi komunikasi yang berujung pada pengeroyokan,” ujar Manang.
Ia menambahkan, dua tersangka memiliki peran aktif dalam aksi tersebut. “Satu pelaku memegangi dan memukul korban, satu lainnya memukuli korban menggunakan kayu,” jelasnya.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi mengidentifikasi adanya pelaku lain yang terlibat. “Dua orang sudah kita amankan, dan masih ada beberapa nama lagi yang sedang kita kejar,” ujarnya.
Manang juga menanggapi isu suara tembakan saat kejadian. Ia menegaskan bahwa suara tersebut merupakan tembakan peringatan dari aparat kepolisian untuk mencegah aksi balasan dari warga SAD.
“Pihak SAD sempat mencoba mendekati TKP. Namun polisi bersama TNI mengamankan lokasi untuk mencegah kejadian susulan. Tembakan itu hanya untuk menghalau, tidak ada korban tambahan,” katanya.
Sebelumnya, pada hari kejadian, sekitar 200 orang terdiri dari sekuriti PT PHK dan warga Betung Bedaro Timur melakukan patroli rutin. Mereka menduga beberapa warga SAD sedang mengutip berondolan sawit.
Saat dilakukan penangkapan, terjadi perlawanan dari pihak SAD yang berujung pada aksi kekerasan.
Sore harinya, sekitar 25 orang dari kelompok SAD melakukan serangan balik. Dua anggota Polsek Tebo Ilir dilaporkan mengalami luka-luka dalam insiden tersebut.
Pihak kepolisian menyatakan bahwa situasi di wilayah Tebo kini sudah kembali kondusif.(*)
*Redaksi*