Warga Tanjungpinang Bangkit! Tolak Swastanisasi Taman Gurindam 12, Forum Peduli Ibu Kota: “Gubernur, Dengarkan Suara Kami!”

IMG 20251008 WA0004

TANJUNGPINANG | Go Indonesia.id_ Ketegangan mencuat di jantung Kota Tanjungpinang. Rencana Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau untuk melelang sebagian kawasan Taman Gurindam 12 kepada pihak swasta menuai penolakan keras dari berbagai elemen masyarakat.(8/10/25)

Aksi damai dan pernyataan tegas datang dari Forum Peduli Ibu Kota, yang menilai kebijakan ini sebagai bentuk swastanisasi ruang publik yang bertentangan dengan semangat pembangunan untuk rakyat.

Bacaan Lainnya

Advertisement

Koordinator utama forum, Hajarullah Aswad, menegaskan bahwa rencana lelang tersebut berisiko besar menghilangkan fungsi dasar Gurindam 12 sebagai ruang publik yang dibangun dari uang rakyat.

“Ini bukan sekadar taman, ini simbol. Jika diserahkan ke swasta, maka akses publik bisa hilang, UMKM terpinggirkan, dan nilai budaya kita tergerus. Gubernur mesti pahamβ€”jangan abaikan kepentingan masyarakat!” tegas Hajarullah dalam orasinya.

Bahaya Swastanisasi Taman Gurindam 12 Menurut Forum Peduli Ibu Kota:

1. Mengubah Fungsi Ruang Publik: Dari area terbuka rakyat menjadi zona komersial eksklusif.

2. Merugikan UMKM Lokal: Produk lokal terancam tergantikan oleh brand besar milik investor.

3. Mengikis Nilai Simbolis & Budaya: Gurindam 12 adalah warisan budaya Melayu yang sarat makna.

4. Kurangnya Transparansi: Proses lelang dinilai tertutup dan tak diketahui oleh wakil rakyat.

5. Mengurangi Akses Masyarakat: Swastanisasi dapat membatasi ruang gerak warga kecil.

6. Mengancam Identitas Kota: Taman ini bukan hanya tempat, tapi simbol kota Tanjungpinang.

Konflik Antar Pemerintah Daerah Jadi Akar Masalah?

Lebih lanjut, Forum Peduli Ibu Kota mengungkap bahwa akar persoalan juga dipicu oleh ketidaksesuaian antara Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau sebagai pemilik aset dan Pemerintah Kota Tanjungpinang sebagai pengelola wilayah.

Konflik ini disebut menciptakan celah bagi masuknya kepentingan bisnis dan investor melalui proses lelang yang diduga kuat tidak transparan.

“Wakil rakyat tidak tahu-menahu soal lelang ini. Apakah ini bentuk pengelolaan yang sehat? Kami mencium aroma oligarki!” ujar Hajarullah.

Tiga Tuntutan Forum Peduli Ibu Kota:

1. Hentikan proses lelang kawasan Gurindam 12.

2. Pertahankan fungsi taman sebagai ruang publik untuk semua.

3. Segera lakukan koordinasi terbuka antara Pemprov Kepri dan Pemko Tanjungpinang.

Aksi damai ini menyuarakan keresahan publik yang tidak bisa lagi dibungkam.

Taman Gurindam 12 bukan sekadar tempat bersantaiβ€”ia adalah wajah kota, jantung budaya, dan warisan bersama. Di tengah tekanan investasi dan privatisasi, masyarakat kini bertanya:

> “Untuk siapa sesungguhnya taman ini dibangun? Untuk rakyat, atau untuk bisnis?”

Reporter: Edy
Editor: Redaksi Go Indonesia.id


Advertisement

Pos terkait