BANYUWANGI | Go Indonesia.id– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi menunjukkan komitmen kuatnya dalam melestarikan budaya dan kesenian lokal, khususnya bahasa Using.
Hal ini dibuktikan dengan berbagai upaya nyata yang dilakukan, salah satunya melalui Festival Literasi Using Banyuwangi.(6/11/24)
Festival ini, yang dibuka oleh perwakilan (Plt.) Bupati Banyuwangi, menampilkan serangkaian lomba yang berbasis penulisan dan pelisanan bahasa Using, seperti Memengan Sandiwara (drama berbahasa Using), Membaca Puisi Using, Ngewer (Stand Up Using), Menulis Puisi, Menulis Cerita Cekak (cerpen), Aksara (menulis Using berdasarkan audio), dan Nggendhing Lagu Using Klasik.
Pemkab Banyuwangi juga telah berhasil mengintegrasikan muatan lokal bahasa Using ke dalam kurikulum pendidikan dasar secara berkelanjutan. Komitmen ini telah membuahkan hasil, dibuktikan dengan penghargaan Pengembang Budaya Daerah (bahasa Using) yang diterima oleh Komandan Super Tim dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ristek Dikti.
Selain Festival Literasi Using, Pemkab Banyuwangi juga secara aktif mempromosikan budaya dan kesenian lokal melalui berbagai B-Fest (Banyuwangi Festival).
Beberapa di antaranya adalah Banyuwangi Ethno Carnival, Seblang Olehsari, Jaranan Buta Cilik, Wayang Kulit, Keboan Aliyan, Kebo-Keboan Alas Malang, Gandrung Sewu, Tumpeng Sewu, Ngopi Sepuluh Ewu, Festival Kuwung, Endhog-Endhigan Kemburitan, Barong Ider Bumi, Meras Gandrung, dan berbagai festival lainnya yang diselenggarakan oleh komunitas.
Upaya pelestarian budaya ini tidak hanya berdampak positif pada pelestarian warisan budaya, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi.
UMKM berkembang pesat, pendapatan per kapita meningkat, dan angka kemiskinan menurun hingga mencapai 6,54%.
Pemkab Banyuwangi berharap upaya pelestarian budaya dan kesenian lokal ini akan terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat Banyuwangi.
Reporter ; (indah razak)