CEMAGA SELATAN,NATUNA | Go Indonesia.id-Desa Cemaga Selatan sukses menyelenggarakan turnamen pangkak gasing dalam rangka HUT ke-18. Acara yang berlangsung di Dusun Pian Padang, Kecamatan Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna ini menjadi ajang silaturahmi antar desa sekaligus pelestarian budaya tradisional.
Turnamen yang diikuti oleh berbagai grup dari desa-desa sekitar mencapai puncaknya dengan pertandingan final yang penuh semangat. Empat grup yang melaju ke babak final adalah dari Desa Kelarik Utara, Desa Cemaga Tengah, Kelurahan Bandarsyah, dan tuan rumah Desa Cemaga Selatan. (23/12/24)
Setelah melalui persaingan ketat, tim dari Ulu Timur, Desa Kelarik Utara, berhasil meraih juara pertama. Posisi kedua diraih oleh Hamid dari Desa Cemaga Tengah, dan juara ketiga jatuh kepada tim dari Kelurahan Bandarsyah.
Penutupan oleh Camat Bunguran Selatan
Camat Bunguran Selatan, Supardi, S.Pd., hadir menutup acara dengan memberikan semangat kepada para peserta dan menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah Desa Cemaga Selatan atas terselenggaranya turnamen ini.
Dalam sambutannya, ia menyampaikan, “Turnamen pangkak gasing ini adalah bukti nyata bagaimana tradisi lokal mampu menjadi sarana mempererat silaturahmi sekaligus menghibur masyarakat. Saya berharap kegiatan seperti ini terus dilaksanakan di masa depan.”
Setelah memberikan sambutan, Supardi secara simbolis menyerahkan piala kepada para pemenang. Ia mengucapkan selamat kepada tim dari Ulu Timur, Desa Kelarik Utara, yang berhasil menjadi juara pertama, serta memberikan penghargaan kepada juara kedua dan ketiga. Penyerahan piala menjadi momen yang sangat berkesan, disambut tepuk tangan meriah dari para penonton yang hadir.
Semangat Pelestarian Budaya Lokal
Kepala Desa Cemaga Selatan, Abdul Gapar, menyampaikan rasa bangganya atas partisipasi semua desa dalam turnamen ini. “Kami sangat senang melihat antusiasme masyarakat, dan harapan kami adalah agar tradisi pangkak gasing ini tetap hidup di tengah-tengah masyarakat, terutama di kalangan generasi muda,” ujarnya.
Dengan penutupan yang meriah, turnamen pangkak gasing ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi tetapi juga wujud pelestarian budaya dan penguatan hubungan sosial antar desa. Acara ini menegaskan bahwa tradisi lokal seperti pangkak gasing masih memiliki tempat di hati masyarakat Natuna. Kepala Desa berharap turnamen ini menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk terus menjaga dan melestarikan budaya daerah masing-masing.
Reporter : Bahrullazi