BANYUWANGI | Go Indonesia.id_ Banyuwangi dikenal dengan keindahan alamnya, kini tengah berjuang melawan musuh nyata yang tak kasat mata: sampah. Sungai-sungai dan drainase yang seharusnya mengalirkan air hujan dengan lancar, malah tersumbat oleh tumpukan sampah dan sedimen. Upaya mengeruk endapan dan sampah yang dilakukan oleh petugas kebersihan patut diapresiasi, namun kerja keras mereka seakan sia-sia jika kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah masih minim.
Bayangkan, petugas kebersihan berjibaku membersihkan drainase, sementara di sisi lain, masih banyak warga yang seenaknya membuang sampah sembarangan. Sikap abai ini tak hanya menghambat upaya penanggulangan banjir, tetapi juga menjadi beban tambahan bagi petugas yang sudah bekerja keras. Banjir yang diakibatkan oleh sampah bukan hanya merugikan mereka yang tidak disiplin, tetapi juga mereka yang taat aturan. Semua warga Banyuwangi menanggung dampaknya, baik yang buang sampah sembarangan maupun yang tidak. Adilkah?
Advertisement
Ironisnya, masalah sampah menjadi Pekerjaan Rumah (PR) terbesar bagi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) seharusnya tak hanya paham akan permasalahan ini, tetapi juga menunjukkan aksi nyata yang lebih progresif dan efektif. Paham saja tidak cukup! Butuh tindakan nyata yang konsisten dan berkelanjutan. Jangan sampai hanya sebatas wacana dan janji-janji manis yang tak kunjung terealisasi.
DLH Banyuwangi perlu menunjukkan taringnya. Strategi pengelolaan sampah yang komprehensif dan tegas harus segera diterapkan. Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat perlu ditingkatkan, dibarengi dengan penegakan hukum yang tak pandang bulu. Jangan sampai hanya warga kecil yang ditilang, sementara pelaku pembuangan sampah ilegal skala besar dibiarkan bebas.
Semoga semangat dan kerja keras petugas kebersihan di Banyuwangi tak pernah padam. Semoga pula, kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah segera meningkat. Banyuwangi yang bersih dan bebas banjir bukan hanya mimpi, tetapi tanggung jawab bersama yang harus diwujudkan.
Reporter : (Indah Razak)
Advertisement
