Diduga Selewengkan Dana Desa, Supratman Tantang Presiden Prabowo

IMG 20250508 WA0001

KAMPAR | Go Indonesia.id – Penggunaan Dana Desa (DD) Tahun 2023–2024 untuk program ketahanan pangan di Desa Pongkai, Kecamatan Koto Kampar Hulu, diduga diselewengkan oleh Kepala Desa Supratman.

Dugaan tersebut mencuat setelah tim investigasi media menemukan sejumlah kejanggalan antara realisasi di lapangan dan besaran anggaran yang dialokasikan. Temuan ini diperkuat oleh keterangan warga setempat yang menyatakan bahwa pelaksanaan program tidak sesuai dengan standar yang seharusnya.

Bacaan Lainnya

Advertisement

Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya menyebutkan, bibit yang dibagikan ke masyarakat seperti cabai, tomat, dan terong masing-masing hanya 21 batang per kepala keluarga (KK), dengan total penerima sebanyak 375 KK. Padahal, total anggaran program tersebut mencapai Rp 180 juta.

Lebih parahnya, media tanam yang digunakan adalah tanah liat, bukan tanah gembur hitam seperti yang direkomendasikan untuk pertanian hortikultura.

“Tidak masuk akal, seolah proyek ini hanya formalitas dan tidak dirancang untuk hasil jangka panjang,” ujar warga tersebut.

Saat dikonfirmasi oleh tim investigasi media melalui nomor pribadinya, Supratman justru memberikan pernyataan kontroversial.

“Sekelas Presiden saja aku tantang, bagaimana cuma sekelas anda selaku wartawan, bos,” ucapnya singkat, tanpa menjawab substansi dugaan penyelewengan tersebut.

Investigasi awal menunjukkan indikasi kuat bahwa sebagian anggaran program telah disalahgunakan. Bahkan, dugaan serupa juga ditemukan pada pelaksanaan tahun sebelumnya.

Tim investigasi mendesak aparat penegak hukum untuk segera melakukan audit menyeluruh terhadap penggunaan Dana Desa di Desa Pongkai.

Penanganan yang cepat dan tegas dinilai penting agar dana publik benar-benar digunakan untuk kesejahteraan masyarakat, bukan untuk kepentingan pribadi.

“Program ketahanan pangan seharusnya menjadi solusi pengentasan kemiskinan. Jika dana sebesar ini hanya menghasilkan bibit yang tak bertahan dan tidak bermanfaat, maka jelas negara dirugikan,” tegas salah satu anggota tim investigasi.

Hingga berita ini diturunkan, Supratman belum memberikan klarifikasi resmi.

Tim media akan terus melakukan konfirmasi lanjutan guna memastikan pemberitaan tetap berimbang.(*)

*Redaksi*


Advertisement

Pos terkait