BANYUWANGI | Go Indonesia.id_ Kabupaten Banyuwangi, sebuah kabupaten di ujung timur Pulau Jawa, tengah menyita perhatian nasional. Bukan hanya karena keindahan alamnya yang memesona, namun juga karena torehan prestasi luar biasa dalam pengelolaan keuangan dan pemerintahan di tahun anggaran 2024. Dari surplus anggaran yang melimpah hingga raihan predikat βKinerja Tinggiβ dalam penyelenggaraan pemerintahan, Banyuwangi membuktikan bahwa tata kelola yang baik mampu melahirkan kemajuan yang signifikan. Ini bukan sekadar berita, melainkan sebuah kisah sukses yang layak dipelajari dan ditiru oleh daerah lain di Indonesia.
Lebih dari Sekadar Angka: Sebuah Simfoni Keuangan yang Harmonis
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun 2024 Banyuwangi mendapatkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), sebuah prestasi yang tak hanya sekadar angka, melainkan bukti nyata komitmen terhadap transparansi dan akuntabilitas.
Namun, yang lebih mengagumkan adalah realisasi pendapatan daerah yang melampaui target secara signifikan.
Anggaran pendapatan sebesar 3,30 triliun rupiah berhasil dilampaui dengan realisasi mencapai 3,37 triliun rupiah, atau setara dengan 102,40%. Sebuah orkestrasi keuangan yang harmonis, di mana setiap instrumen β pajak daerah, retribusi daerah, hingga pendapatan lainnya β berpadu menciptakan melodi surplus yang indah.
Meskipun retribusi daerah menunjukkan sedikit penurunan (87,70% dari target), peningkatan pesat pada pajak daerah (109,18%) berhasil menjadi penyeimbang yang ampuh.
Ini menunjukkan keberhasilan strategi pemerintah daerah dalam mengoptimalkan potensi pendapatan lokal. Bukan hanya itu, pendapatan transfer dari pemerintah pusat dan provinsi juga melampaui target, mencapai 104,18% dari anggaran.
Transfer dari Pemerintah Provinsi bahkan mencapai angka fantastis, 131,70% dari target!
Namun, yang paling mengejutkan adalah pendapatan dari hibah.
Angka yang semula dianggarkan hanya 100 miliar rupiah, melesat jauh hingga mencapai 2.849,52 miliar rupiah!
Sebuah lonjakan yang luar biasa, menunjukkan kepercayaan dan dukungan yang besar dari pihak luar terhadap tata kelola pemerintahan Banyuwangi.
Efisiensi Belanja: Investasi untuk Masa Depan
Keberhasilan Banyuwangi bukan hanya terletak pada pendapatan yang melimpah, tetapi juga pada pengelolaan belanja yang efisien dan terarah.
Meskipun realisasi belanja dan transfer hanya mencapai 89% dari anggaran (3,32 triliun rupiah dari 3,73 triliun rupiah), proporsi antara belanja operasional dan belanja modal menunjukkan keseimbangan yang baik.
Ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menyeimbangkan kebutuhan jangka pendek dengan investasi untuk pembangunan jangka panjang.
Surplus yang Memukau dan SILPA yang Melimpah
Hasilnya? Sebuah surplus anggaran yang melampaui ekspektasi, mencapai 51,95 miliar rupiah! Ditambah dengan pembiayaan netto sebesar 37,27 miliar rupiah, Kabupaten Banyuwangi memiliki Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) yang luar biasa besar, mencapai 89,21 miliar rupiah.
Angka ini bukan hanya sekadar angka, melainkan modal berharga untuk pembangunan dan kemajuan Banyuwangi di masa mendatang.
Kekayaan Aset: Pondasi Kekuatan Banyuwangi
Total aset daerah Banyuwangi mencapai angka fantastis, 5.150,47 miliar rupiah!
Ini merupakan pondasi kekuatan ekonomi daerah, yang terdiri dari berbagai jenis aset, mulai dari aset lancar hingga aset tetap yang megah.
Predikat βKinerja Tinggiβ: Bukti Keberhasilan yang Holistik
Puncak dari semua pencapaian ini adalah ditetapkannya Banyuwangi sebagai daerah dengan status βKinerja Tinggiβ dalam penilaian Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD). Predikat ini bukan hanya soal angka-angka keuangan, melainkan refleksi dari kinerja pemerintahan yang menyeluruh, mulai dari tata kelola pemerintahan yang baik, pelayanan publik yang prima, hingga pembangunan yang berkelanjutan.
Reporter (Indah Razak)