KERINCI | Go Indonesia.id – Tower Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) yang berdiri di perbatasan Kerinci–Muara Emat via Merangin roboh pada Sabtu malam (17/5/2025),
menyebabkan pemadaman listrik total di sebagian besar wilayah Kerinci dan Kota Sungai Penuh. Kejadian ini menuai kecaman dan kecurigaan dari masyarakat.
Warga mempertanyakan kualitas konstruksi tower yang seharusnya dirancang tahan terhadap berbagai kondisi ekstrem. “Angin tidak seberapa, tapi tower ambruk. Ini jelas tak masuk akal,” kata salah satu warga Siulak dengan nada kecewa.
Pemadaman listrik sudah berlangsung sejak Sabtu malam dan hingga Minggu (18/5/2025), listrik belum juga menyala. Masyarakat merasa dirugikan dan menilai robohnya tower ini bukan sekadar faktor alam.
“Katanya anggaran proyek tower mencapai miliaran. Tapi kalau begini hasilnya, kita pantas curiga jangan-jangan material dan pengerjaannya abal-abal,” tambah warga lainnya.
Dugaan masyarakat kian menguat karena selama ini tidak pernah terdengar ada tiang listrik yang tumbang hanya karena angin.
Publik mulai mempertanyakan: apakah ini murni bencana alam, atau ada unsur kelalaian dan manipulasi proyek?
Lebih jauh, muncul spekulasi yang mengaitkan insiden ini dengan rencana pengoperasian PLTA Kerinci yang disebut-sebut akan segera aktif. “Kok bisa pas waktunya? Kami minta ini jangan dianggap kebetulan belaka. Ada apa di balik semua ini?” ucap warga Batang Merangin.
Masyarakat mendesak PLN dan aparat penegak hukum segera turun tangan. “Kami ini pelanggan resmi, bayar tagihan setiap bulan. Tapi malah dipaksa gelap-gelapan karena proyek yang diduga gagal sejak awal. Usut tuntas, jangan main-main!”
Hingga berita ini diturunkan, PLN Muara Bungo belum memberikan keterangan resmi soal penyebab robohnya tower tersebut.(*)
Redaksi