Banjir Bandang Pegunungan Arfak: 19 Orang Hilang, Satu Tewas

1 2937 scaled

PAPUA BARAT | Go Indonesia.id _ Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, Jumat (16/5) malam, berujung petaka. Banjir bandang menerjang Kampung Jim (Meyes), Distrik Catubouw, menenggelamkan permukiman dan menyapu bersih tenda-tenda warga. Tragedi ini meninggalkan duka mendalam; 19 orang dinyatakan hilang dan satu orang ditemukan tewas.

Berdasarkan keterangan Fretsman Unas (33), salah satu warga yang selamat, hujan mulai mengguyur kawasan tersebut sejak pukul 13.00 WIT dan semakin deras hingga sore hari. Sekitar pukul 21.00 WIT, suara gemuruh menggema, menandakan datangnya bencana. Air sungai yang tiba-tiba meluap dengan cepat menerjang tenda-tenda tempat warga berteduh, menyapu mereka bersama arus yang deras. Keempat orang yang selamat berhasil menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi, namun harus menyaksikan rekan-rekan mereka terseret arus. Mereka baru mendapatkan bantuan pada Sabtu pagi setelah berjalan kaki dari lokasi kejadian menuju Puskesmas Masni, Kabupaten Manokwari.

Bacaan Lainnya

Advertisement

Korban tewas, yang diketahui bernama Harun Maidodga (22), warga Distrik Masni, Kabupaten Manokwari, ditemukan di lokasi kejadian. Identitasnya dikonfirmasi dari foto yang beredar di masyarakat. Empat orang selamat saat ini tengah menjalani perawatan di Puskesmas Masni.

Kapolres Pegunungan Arfak, Kompol Bernadus Okoka, S.E., M.H., langsung terjun ke lapangan. Ia memimpin tim gabungan berjumlah 35 personel dari Polres Pegunungan Arfak, Basarnas, dan TNI untuk melakukan pencarian dan evakuasi. Operasi pencarian menghadapi tantangan medan yang sulit dan cuaca yang tak menentu. “Saya tekankan kepada seluruh anggota untuk tetap waspada dan berhati-hati,” ujar Kompol Okoka. Perjalanan menuju lokasi kejadian membutuhkan waktu sekitar empat jam melalui jalur darat, dilanjutkan dengan perjalanan kaki.

Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol. Benny Ady Prabowo, S.H., S.I.K., M.Kom., menyampaikan keprihatinan atas musibah ini dan mengimbau masyarakat yang tinggal di bantaran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan. Ia juga mengapresiasi kerja sama antar instansi dalam upaya pencarian dan evakuasi korban.

Bencana ini kembali menyoroti kerentanan masyarakat di daerah rawan bencana, khususnya di wilayah pegunungan yang rentan terhadap banjir bandang saat musim hujan. Perlu upaya lebih intensif dari pemerintah dan berbagai pihak untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di daerah tersebut.

Reporter : Iskandar


Advertisement

Pos terkait