Banjir Bandang di Pegunungan Arfak: Enam Jenazah Ditemukan, 13 Masih Hilang

1 2945

ARFAK | Go Indonesia.id _Sebuah bencana banjir bandang melanda Kali Meyof, Kampung Jim (Meyes), Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf), Papua Barat pada Senin, 19 Mei 2025. Bencana ini mengakibatkan korban jiwa dan kerusakan yang signifikan. Upaya pencarian dan penyelamatan korban langsung dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, Basarnas, dan BPBD.

Tim gabungan yang terdiri dari 73 personel diterjunkan untuk operasi kemanusiaan ini. Rincian personel adalah sebagai berikut:

Bacaan Lainnya

Advertisement

– Kodim 1812/Pegaf: 20 personel, dipimpin oleh Letkol Czi W.I. Dhanu Abidin, Dandim 1812/Pegaf.
– Polres Pegunungan Arfak: 28 personel, dipimpin Kompol Bernadus Okoka, Kapolres Pegaf.
– Basarnas: 12 personel, dipimpin Kasi Ops Basarnas, Bapak Reza.
– BPBD Provinsi Papua Barat: 10 personel, dipimpin Kalak BPBD, Bapak Derek Apner.
– BPBD Kabupaten Pegaf: 3 personel, dipimpin Plt. Kepala BPBD Pegaf, Ibu Yakomina Rumfabe.

Hingga saat ini, tim gabungan telah berhasil menemukan enam jenazah korban banjir bandang. Salah satu korban yang telah berhasil diidentifikasi adalah Harun Meidodga. Jenazahnya telah dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga di Kampung Sembab, Distrik Masni, Kabupaten Manokwari. Lima jenazah lainnya masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua Barat untuk proses identifikasi lebih lanjut dan otopsi.

Berdasarkan data dari Basarnas Manokwari, masih ada 19 orang yang dilaporkan hilang. Daftar nama korban hilang adalah sebagai berikut:

1. Pit Takaliumang (45)
2. George Takaliumang (55)
3. Yosi Takaliumang (40)
4. Bili Takaliumang (50)
5. Andri Mandage (20)
6. Fence Mandage (41)
7. Jufri Sarenosa (35)
8. Olden Mote (25)
9. Jhon (40)
10. Jun (25)
11. Reki Mote (30)
12. Melkianus Mandacan (30)
13. Robertus Edison Nurak (30)
14. Oktovainus Petrus (23)
15. Laurensius Danilson (23)
16. Yan Leo (26)
17. Eleven Primus Elianus (29)
18. Epen (20)
19. Erik (25)

Dari 19 orang tersebut, 6 orang telah ditemukan meninggal dunia, sehingga masih ada 13 orang yang masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian.

Proses pencarian sempat dihentikan pada pukul 13.00 WIT akibat cuaca buruk dan potensi longsor susulan yang membahayakan keselamatan tim. Pencarian akan dilanjutkan ketika cuaca dan kondisi medan memungkinkan. Koordinasi dengan seluruh unsur di lapangan terus dilakukan untuk memastikan efektivitas pencarian.

Danrem 182/JO menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh personel tim gabungan atas dedikasi dan kerja keras mereka dalam operasi pencarian dan penyelamatan, terutama mengingat keterbatasan fasilitas dan medan yang berat.

Bencana banjir bandang di Pegunungan Arfak merupakan tragedi yang menyedihkan. Upaya pencarian dan penyelamatan masih terus dilakukan, dan harapannya adalah agar seluruh korban hilang dapat segera ditemukan. Dukungan dan kepedulian dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk membantu para korban dan keluarga mereka.

Reporter : Iskandar


Advertisement

Pos terkait